Jakarta (voa-islam) - Kematian pasti kan datang. Kapan dan di mana tak seorangpun mengetahuinya. Begitulah yang dialami seorang paruh baya di Cilandak, Jakarta selatan. Pria itu tewas terkapar di trotoar Jl TB Simatupang.
Pria tersebut diduga meninggal karena serangan jantung. Dia tiba-tiba jatuh dari sepeda motornya saat sedang melaju. Tak ada luka serius di tubuh pria naas itu. Namun wajahnya terlihat pucat.
Banyaknya pengguna jalan yang memperlambat kendarannya karena ingin melihat jenazah pria itu, lalu lintas perempatan lampu merah Cilandak-Jl Ampera arah Lenteng Agung tersendat. Kendaraan mengular sekitar 100 meter.
Kejadian ini menjadi nasihat bagi kita. "Cukuplah kematian sebagai nasihat," begitulah sabda Nabi SAW.
Kematian memang tak diduga datangnya. Dan ketika sudah datang, tak mungkin ditunda. Selalu persiapkan diri kita dengan amal shalih sebagai bekal hidup sesudah kematian menjemput. Janganlah budaya materialisme mengikis kesadaran akan kematian. Peristiwa ini bukan hanya sebagai tontonan, tapi sebuah pelajaran bagi yang berpikir. (PurWD/dtk)