Bekasi (voa-islam) - Kalau isu Jakarta akan digoncang gempa berskala besar yang sempat beredar melalui pesan singkat SMS hanya gossip semata, berbeda dengan informasi akan adanya gempa yang lebih dahsyat dari gempa di Sumatera Barat 30 September lalu yang akan melanda Indonesia. Hal ini dikarenakan dua lempeng tektonik yang berada di bawah Pulau Sumatera masih terus melakukan penyesuaian.
Indonesia memang ditakdirkan berada pada pertemuan tiga lempeng utama dunia, Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Yang berarti Indonesia hidup dengan ancaman gempa.
Para ahli gempa dari Earth Observatory of Singapore (EOS) --sebuah lembaga yang dibiayai pemerintah Singapura untuk meneliti tsunami, gunung berapi, gempa bumi, dan perubahan iklim— menyampaikan akan adanya gempa yang lebih dahsyat yang akan menimpa Padang dan sekitarnya. Namun, kapan prediksi waktu pastinya tak dapat ditentukan. Gempa bisa terjadi sekarang, 20 tahun lagi, atau lebih. Hasil penelitian EOS ini telah dilansir oleh Los Angeles Times, Selasa (6/10/2009).
Hal ini juga dibenarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Berdasarkan riset yang dilakukannya, BMKG mengingatkan adanya potensi gempa di Padang Pariaman, Sumatera Barat yang lebih besar. Kekuatannya kira-kira 8,8 SR.
EOS telah melakukan penelitian selama 3 hari pasca gempa Sumbar terhadap gejala seismik di beberapa lempeng di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan peralatan Global Positioning System (GPS), catatan historis, dan pola pertumbuhan koral yang didasarkan pada kandungan uranium.
Dari penelitian tersebut, EOS menemukan gempa Sumbar hanya sedikit mengurangi ketegangan yang ada di area pertemuan dua lempeng tektonik.
Namun, perlu diimani bahwa bumi tidak akan mengalami gempa kecuali dengan izin Allah. bahkan seluruh musibah tidak akan terjadi kcuali dengan izin-Nya (QS. At-Taghabun: 11).
Posisi Indonesia yang rawan gempa harus menjadi pendorong penduduknya untuk bertawakkal dan bergantung kepada Tuhannya, Allah Ta'ala. Tidak melakukan kekufuran dan kedurhakaan kepada-Nya.
Sesungguhnya musibah yang mengancam kehidupan umat manusia sehingga menyebabkan hilangnya nyawa dan musnahnya harta benda bukan hanya gempa saja. Di Lampung dalam beberapa hari ini terjadi bajir bandang yang menghancurkan beberapa desa dan merenggut beberapa nyawa. Di Penjaringan - Jakarta Utara beberapa pekan lalu yang menghanguskan ribuan rumah sehingga menyebabkan ribuan jiwa mengungsi di kolong tol.
Sesungguhnya gempa bumi dan musibah lainnya diakibatkan karena dosa dan kesalahan manusia sendiri. Terlalu banyaknya kedurhakaan kepada sang Pencipta menyebabkan Allah menurunkan bencana. Hendaknya bencana menjadi pelajaran berharga bagi kita. (PurWD/dbs)