Bekasi (voa-islam) – Bantuan dari Israel untuk korban gempa Sumatra Barat sudah masuk dan didistribusikan. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menjadi media penyalurnya. Masyarakat Padang diminta waspada terhadap bantuan ini, jangan sampai aqidah mereka tergadai.
Masuknya bantuan dari masyarakat Yahudi Israel ini sangat disayangkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat. MUI khawatir bantuan ini akan mempengaruhi aqidah masyarakat. Karena Yahudi, kalau membantu pasti ada yang dimau.
"Kita tahu prinsip Yahudi, tidak ada yang gratis dari mereka," Ungkap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat Gusrizal Gazahar pada Senin (26/10/ 2009).
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka." (QS. Al-Baqarah: 120).
MUI SUmbar mengimbau masyarakat yang menjadi korban gempa jangan berpatok pada materi semata. Namun, harus waspada juga terhadap ancaman keimanan mereka. Sedangkan iman jauh lebih berharga daripada materi dunia.
Himbauan MUI Sumbar ini sangat beralasan. Berdasarkan informasi dari al-Qur'an, bahwa Yahudi akan senantiasa berusaha memurtadkan umat manusia dengan segenap potensi yang mereka miliki.
"Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran." (QS. Al-Baqarah: 109)
Masyarakat Israel mengirimkan bantuan kemanusiaan senilai US$ 500 ribu bagi korban gempa Sumatera Barat. Bantuan dari masyarakat Israel ini disalurkan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke sejumlah lokasi terparah akibat gempa.
Bantuan dari Israel yang disalurkan HMI berupa obat-obatan bagi sejumlah rumah sakit di Kabuapten Padang Pariaman serta Kabupaten Agam. Menurut Ketua PB HMI Pusat, Arif Musthofa, bantuan ini murni sebagai bentuk aksi kemanusiaan.
"Karena ini murni sebagai bentuk aksi kemanusiaan tanpa embel-embel lain, kita terima dan didistribusikan," kata Arif Mustofa, Senin 26 Oktober 2009. (PurWD/dbs)