View Full Version
Rabu, 28 Oct 2009

Tugas Penuh Tantangan Mohammad Nuh

Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh harus mengerjakan tugas-tugas penuh tantangan. Ia akan bertanggungjawab atas SDM paling berharga Indonesia, yakni para siswa dan mahasiswa.

Tanggungjawab besar karena menentukan masa depan negara. Demikian tulis harian berbahasa Inggris, The Jakarta Globe.

Juga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan pentingnya sektor pendidikan, yang termasuk butir utama agenda politiknya.

Akar masalah


Dalam menyusun visi serta strategi, Mendiknas harus mempertimbangkan beberapa prinsip utama. Reformasi sistem pendidikan tidak hanya menyangkut kurikulum saja. Mohammad Nuh harus mencari akar masalahnya.

Terlalu lama sistem pendidikan Indonesia gagal mempersiapkan para siswa dan mahasiswa menyongsong abad ke-21.

Sebuah bangsa moderen, yang berpikir ke depan membutuhkan orang-orang muda dengan pendapat-pendapat baru serta mampu mengatasi pelbagai masalah. Kemampuan ini belum dimiliki generasi muda Indonesia, tulis The Jakarta Globe.

Bersifat analisa

Selanjutnya, sistem pendidikan perlu berorientasi pada proses dan bersifat analisa. Artinya, para siswa dan mahasiswa, supaya lulus ujian, perlu tahu bagaimana bisa menuangkan sebuah ide dalam konteks wacana, daripada hanya menghafalkan fakta.

Selain itu jumlah siswa dan mahasiswa di dalam kelas terlalu besar, sehingga guru tidak bisa menaruh cukup perhatian kepada masing-masing muridnya. Kalau jumlahnya sedikit, maka ini bisa mendorong interaksi serta berbagi ilmu antar siswa atau mahasiswa.

Dan yang tidak kalah penting, birokrasi harus dibasmi, karena birokrasi menghambat proses reformasi, membatasi kreativitas dan akhirnya merugikan anak didik atau mahasiswa. Demikian tulis The Jakarta Globe.

[voa-islam/rnw]


latestnews

View Full Version