Bekasi (voa-islam) - Masa Rehabilitasi dan rekontruksi terhadap lokasi korban gempa Sumatera Barat yang ditetapkan pemerintah tengah berlangsung. Masa seperti ini sangat rentan dengan aksi pemurtadan. Diharapkan umat Islam ikut mengawasi dan membantu.
Hal ini cukup beralasan, karena selesainya masa tanggap darurat, banyak relawan muslim yang pulang ke daerahnya masing-masing. Akibatnya, pengawasan terhadap para korban gempa berkurang. Dikhawatirkan, kondisi ini dimanfaatkan para misionaris.
Menurut penuturan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), biasanya dalam masa seperti ini, para misionaris akan menawarkan bantuan pembangunan rumah kepada para korban. Padahal rumah merupakan kebutuhan pokok manusia.
“Kalau setiap hari para korban gempa ini disambangi dan ditawari pembangunan rumah oleh mereka (misionaris), sementara dari pemerintah dan lembaga Islam tidak ada yang membantu, saya khawatir korban gempa akan luluh juga menerima tawaran mereka,” ujar Ketua Presidium MER-C, dr Sarbini Abdul Murad, Rabu siang (4/11) di kantornya.
Oleh karenanya, MER-C mengimbau umat Islam tetap memberikan bantuannya kepada lembaga Islam yang melakukan program rekonstruksi di Sumbar.
“Jangan salurkan bantuan kepada lembaga non-Islam. Salurkan bantuan ke lembaga Islam, karena dengan begitu kita telah membantu korban gempa, baik secara fisik dan akidah,” saran Sarbini.
Salurkan bantuan ke lembaga Islam, karena dengan begitu kita telah membantu korban gempa, baik secara fisik dan akidah.
Mer-C telah terjun di lokasi korban gempa untuk penanganan medis para korban sejak masa tanggap darurat. Sampai kini masih tetap berada di Padang untuk ikut serta melakukan proses rekontruksi bangunan yang rusak akibat gempa, seperti rumah warga, sekolah, dan tempat ibadah.
Di Nagari Koto Tinggi, salah satu wilayah terparah akibat gempa, MER-C akan membantu rekonstruksi bagi 50 rumah warga, dua sekolah, dan beberapa MCK.
“Jumlah rumah yang dibangun kemungkinan akan bertambah sesuai dengan jumlah donasi yang masuk ke MER-C dengan amanah Gempa Padang,” sebut Sarbini.
MER-C sendiri akan bertugas pada masa rekonstruksi selama sebulan. Namun jika bantuan masyarakat mengalir, MER-C akan memperpanjang masa tugasnya. (PurWD/hdy)