View Full Version
Kamis, 19 Nov 2009

Indonesia Kutuk Kebijakan Israel

Sikap keras kepala Israel yang tetap meneruskan pembangunan 900 unit permukiman Yahudi di kota Yerusalem bagian timur mendapat protes dan teguran keras dari dunia International. Bahkan, Amerika Serikat yang selama ini menjadi sekutu dekat Israel, kali ini mengeluarkan teguran keras.

Tidak ketinggalan, Pemerintah Indonesia mengutuk dan mengecam tindakan dan kebijakan pemerintah Israel ini. Indonesia minta masyarakat internasional untuk kompak menuntut Israel agar menghentikan pembangunan pemukiman bagi warganya di wilayah Palestina.

"Kami ingin menegaskan selugas-lugasnya bahwa pemerintah Indonesia mengecam tindakan dan kebijakan pemerintah Israel untuk membuat pemukiman. Itu jelas bertolak belakang dengan hukum internasional dan berbagai resolusi PBB dan tidak kalah penting menciptakan lagi hambatan bagi proses perdamaian," kata Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa di Jakarta, Kamis 19 November 2009.

Awal pekan ini, pemerintah Israel menegaskan bahwa mereka tetap meneruskan pembangunan 900 unit pemukiman Yahudi di kota Yerusalem bagian timur. Padahal wilayah di Tepi Barat itu diklaim Palestina sebagai ibukota mereka di masa datang.

Bahkan, Israel dengan congkaknya menyatakan Yerusalem Timur tidak akan patuh pada aturan dari negara-negara Arab dan menunggu keputusan pemerintah Israel. Israel mencaplok dan menguasai wilayah Yerusalem Timur dari Yordania pada Perang Teluk 1967.

Sikap keras bangsa Yahudi terkutuk ini seperti yang disebutkan Allah dalam al-Qur'an, (artinya), "Dan mereka berkata: "Hati kami tertutup". Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman." (Al-Baqarah: 88)

Menurut Natalegawa, kelihatannya pemerintah Israel tidak siap berunding dengan Palestina sehingga menampilkan berbagai kendala ke arah perundingan. "Kita kecam dan kutuk langkah ini. Kita anggap sangat tidak membantu," kata Natalegawa.

"Kami harap masyarakat internasional bersuara dengan bersatu dan menuntut Israel agar segera menghentikan pembangunan pemukiman tersebut," lanjut mantan Duta Besar Indonesia untuk PBB itu.

Ini merupakan kesekian kali Indonesia mengutuk sikap Israel. Terakhir adalah saat Zionis itu menyerang wilayah Palestina di Jalur Gaza dari Desember 2008 hingg awal 2009.  (PurWD/vv)


latestnews

View Full Version