View Full Version
Kamis, 26 Nov 2009

Naqsabandiyah Rayakan Idul Adha Hari Kamis Ini

PADANG (voa-islam.com) - Hari Raya Idul Adha sesuai ketetapan jatuh pada Jumat besok. Namun, ribuan jemaah tarikat Naqsabandiyah di Sumatera Barat sudah merayakannya hari ini. Bahkan sejak Rabu malam mereka sudah melantunkan takbir, tahmid,dan tahlil.

Salat Ied dilakukan karena menurut perhitungan kalender mereka bahwa hari raya jatuh pada Kamis (26/11/2009) ini. Masyarakat Naqsabandiyah Padang dan Sumatera Barat pada umumnya sudah berbondong-bondong pergi dan melaksanakan salat di surau terdekat sejak pukul 07.15 WIB.

Seperti terlihat di Surau Baru, Jalan Mohammad Hatta, Padang, salat Ied di sana dipimpin oleh Khatib Syah Badar serta Zahar selaku imam. Ratusan jemaah pun mengikuti serangkaian salat Ied dengan khidmat.

Di masjid Baitul Makmur yang berjarak sekira 100 meter dari Surau Baru, juga tampak ratusan jemaah melakukan salat Ied.

Menurut Mursyid “Jatuhnya 10 Dzulhijjah pada tanggal 26 November tersebut berdasarkan perhitungan almanak tahunan sesuai metode hisab munjid yang telah dilakukan secara turun-temurun''.

Tarekat Naqsabandiyah  merayakan Idul Adha sehari lebih cepat ketimbang pemerintah, berdasarkan metode hisab munjid secara turun-temurun...

 

Hal ini berarti Tarekat Naqsabandiyah  merayakan Idul Adha sehari lebih awal ketimbang pemerintah. Ini menurut Mursyid karena penetapan tanggal tidak berdasarkan rukyatul hilal melainkan berdasarkan kalender hidab munjid.

“Berdasarkan perhitungan kita menurut kalender Hidab Munjid yang juga berpedoman kepada kalender Muhammadiyah, 10 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 26 November,” tegasnya.

Menurut Mursyid, dalam kalender Muhammadiyah awal Dzulhijjah 1430 Hijriyah jatuh pada 17 November pukul 02.15 WIB di mana matahari terbenam pada pukul 18.08 WIB. Hilal sudah berada di atas ufuk Mar’i setinggi 5 dejarat 55 menit, 33 detik.

“Hal itu sama dengan memulainya ibadah puasa saat Ramadan. Di dalam hadits disebutkan jika telah tampak bulan, maka kita wajib berpuasa, sehingga kita menetapkan awal puasa bukan pada awal tanggal nampaknya bulan itu, melainkan satu hari sebelumnya, begitu juga dengan penetapan Idul Adha,” terang dia.

Mursyid mengklaim bahwa jumlah jamaah Naqsabandiyah di Sumatera Barat mencapai 20 ribu orang yang tersebar di beberapa kota dan kabupaten. Seperti di Kota Padang, Kabupaten Solok, Kabupaten Pasaman, Pesisir Selatan, Payakumbuh, dan Kota Bukittinggi.

Dalam Khotbahnya merekapun rata-rata menggunakan bahasa arab. Sehingga saat para jemaah ditanya soal isi khotbah kebanyakan mengaku tidak tahu. Setelah prosesi peribadatan selesai mereka pun berisitirahat sejenak menunggu penyembilahan hewan kurban [ali/dbs].


latestnews

View Full Version