JAKARTA (voa-islam.com) – Tanggal 25 November 2009 (8 Dzulhijjah 1430 H), Muhammadiyah genap berusia 100 tahun atau satu abad. PP Muhammadiyah menggelar Tasyakkur Satu Abad Muhammadiyah (24/11), dihadiri para pendiri Muhammadiyah dan para beberapa tokoh nasional, antara lain: mantan Ketua MPR Amien Rais, mantan Menhankam/Pangab Jenderal (Purn) Wiranto, mantan Menteri Agama RI Malik Fajar, KH Hasyim Muzadi, Hj Tuty Alawiyah, Menkum HAM Patrialis Akbar. Tokoh Kristen Romo Beni Susetyo dari Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan beberapa tokoh nasional lainnya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengajak warga Muhammadiyah agar mensyukuri usia satu abad untuk memajukan kehidupan bangsa sejak kelahiran Muhammadiyah tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriah atau bertepatan dengan 8 November 1912. Momentum satu abad ini, ajaknya, harus dijadikan penguatan gerakan dalam memperbaiki organisasi gerakan Islam agar menjadi yang terbesar secara kualitatif.
"Muhammadiyah mengharapkan agar segenap anak bangsa, lebih-lebih para pejabat tinggi negara dan elit bangsa memanfaatkan amanat rakyat dengan sepenuh jiwa raga," pesannya.
Hukum harus ditegakan dengan tegas, jangan terjebak pada logika legal-formal yang memberi ruang pada para mafia, pejabat korup, makelar kasus dan para koruptor untuk mempermainkan celah hukum...
Peringatan satu abad Muhammadiyah ini, lanjut Din, harus dijadikan sebagai momentum pemberantasan korupsi secara tegas, berani, dan tidak tebang pilih.
"Hukum harus ditegakan dengan tegas, jangan terjebak pada logika legal-formal yang memberi ruang pada para mafia, pejabat korup, makelar kasus (markus) dan para koruptor untuk mempermainkan celah hukum," paparnya.
Setelah ditutup dengan doa, para tokoh yang hadir kemudian bersalaman sekaligus mengucapkan selamat bagi Muhammadiyah.
Paginya, acara Satu Abad Muhammadiyah digelar di Stadion Mandala Krida Yogyakarta. Sejumlah tokoh nasional hadir di antaranya Ketua Umum Hanura Wiranto dan Ketua DPR Marzuki Alie. Juga mantan Ketua MPR Amien Rais, Din Syamsuddin, dan Menkum HAM Patrialis Akbar. [taz/dbs]