SURABAYA (voa-islam.com) -Korupsi sudah membudaya. Prihatin dengan kondisi ini, Dindik Pemprov Jatim akan mendirikan 380 kantin kejujuran di 38 kabupaten/kota. Di setiap kabupaten/kota akan ada 10 kantin kejujuran.
Kantin itu akan disebar di semua jenjang pendidikan dasar dan menengah, baik lembaga pendidikan umum maupun agama. Kadindik Suwanto berharap kantin ini dapat melatih kejujuran siswa sejak dini.
“Pada 2010, kantin yang jadi pilot project harus sudah dibuka semua,” ujarnya, Rabu (25/11) malam. Kantin kejujuran akan dibuka mulai di SD, SMP, SMA, dan SMK. Selain itu juga di MI, MTs, dan MA. Kantin khusus ini bisa memanfaatkan lokasi kantin sekolah yang ada.
Di kantin kejujuran, siswa yang membeli barang mengambil dan membayar sendiri, termasuk mengambil uang kembalian...
Namun, sistem dan mekanisme pembelian dan pembayaran yang akan diubah. Di kantin kejujuran, siswa yang membeli barang mengambil dan membayar sendiri, termasuk mengambil uang kembalian. “Pertama kali mungkin agak janggal, tapi lama-lama pasti terbiasa,” jelas Suwanto.
Untuk membantu berdirinya kantin kejujuran, pemprov akan membantu setiap kantin sebesar Rp 1 juta. Ini berarti untuk 380 kantin, dana bantuan yang dikucurkan sebesar Rp 380 juta. “Dananya berasal dari APBD provinsi,” imbuhnya.
Karena sebagai pilot project, kata Suwanto, pihaknya akan terus memantau dan mengevaluasi. Selain tim sekolah dan Dindik, pemantauan juga akan melibatkan aparat kepolisian, kejaksaan, dan KPK.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Ahmad Jabir mengapresiasi terobosan Dindik ini. “Yang lebih penting, selain siswa, masyarakat sekolah lainnya, seperti guru dan pegawai juga harus melakukan hal yang sama. Bahkan, mestinya mereka (guru) yang harus memberi contoh praktik kejujuran pada semua siswa,” tegasnya. [ali/dbs]