View Full Version
Selasa, 01 Dec 2009

Ulama Aceh: Penyakit HIV/AIDS Merupakan Hukuman dari Allah

Banda Aceh (voa-islam.com) – Menanggapi peringatan hari AIDS yang jatuh hari ini, Selasa (1/12/2009), ulama Aceh menyatakan bahwa penyakit HIV/AIDS adalah hukuman dari Allah yang disebabkan penyimpangan dari ajaran agama Islam.

"Saya menilai, adanya penyakit HIV/AIDS merupakan hukuman dari Allah SWT terhadap orang-orang yang melanggar norma-norma agama," kata Sekretaris Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk Faisal Aly di Banda Aceh, Selasa (1/12).

Menurut Faisal hampir sebagian besar penderita HIV/AIDS merupakan akibat hubungan seks di luar nikah atau perzinahan. Dan salah satu penyebabnya adalah pergaulan bebas. Karenanya, dia merasa prihatin dengan pergaulan remaja Aceh, khususnya pergaulan antara laki-laki dan perempuan, yang semakin bebas sehingga berpotensi tertular penyakit mematikan itu.

"Kalau ini tidak segera dicegah, maka kita khawatir para generasi muda Aceh bisa terjerumus pada pergaulaan yang lebih bebas lagi, yaitu perbuatan zina yang berpotensi terjangkitnya penyakit HIV/AIDS," katanya.

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra': 32)

Untuk itu, solusi yang paling ampuh adalah bagaimana semua pihak, termasuk Pemerintah Aceh, lebih meningkatkan ketaqwaan para remaja dengan mengadakan pengajian di kampung-kampung. "Para remaja Aceh tidak hanya mencari ilmu dunia, tapi juga bagaimana lebih meningkatkan ilmu agama, baik di sekolah maupun di kampung-kampung," kata Faisal Aly.

Hal ini berbeda dengan pandangan dan solusi yang ditawarkan oleh orang yang jauh dari Islam. Untuk menghindari penularan HIV/AIDS dengan memakai kondom ketika berhubungan seks. Sehingga mereka menyerukan kondomisasi di tengah-tengah masyarakat. Padahal dalam pandangan Islam, seandainya orang yang berzina dengan menggunakan kondom tidak tertular HIV/AIDS, dia telah melakukan dosa besar yang hina dengan ancaman siksa yang berat di neraka.

Sementara itu, jumlah pengidap AIDS positif di Provinsi Aceh pada 2009 bertambah sembilan orang, sehingga saat ini terdapat 40 kasus HIV/AIDS di daerah tersebut. Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Aceh Ormaia Nyak Umar menyatakan, dari sembilan kasus tersebut tiga di antaranya meninggal dunia.

Dia mengatakan, sembilan kasus AIDS tersebut tiga ditularkan dari hubungan seksual dan selebihnya akibat penggunaan narkotika melalui jarum suntik. Sebagian besar penderita akibat jarum suntik adalah laki-laki dan seorang perempuan sedangkan penderita AIDS akibat hubungan seksual adalah perempuan.

Saat ini Aceh memiliki delapan rumah sakit rujukan pasien HIV dan AIDS (VCT) yaitu RSU Zainal Abidin, RS Kesdam, dan RS Bhayangkara Polri di Banda Aceh. Kemudian, RSU Aceh Tamiang, RSU Langsa, RSU Cut Mutia, Lhokseumawe, RSU Sigli, dan RSU Cut Nyak Dhien, Meulaboh.(PurWD/rpb).


latestnews

View Full Version