SEMARANG (voa-islam.com) –Direktorat Jenderal Binmas Islam Departemen Agama akan menjadikan Kota Semarang sebagai pusat pendidikan ilmu falak di Indonesia.
Menurut Dirjen Binmas Islam Depag Prof Nazarudin Umar, Kota Semarang ditunjuk karena banyak pondok pesantren maupun ahli-ahli yang menguasai ilmu falak di kota tersebut. ”Melalui IAIN Walisongo,kami berikan beasiswa kepada seluruh mahasiswa program studi ilmu falak mulai jenjang S-1 hingga S-3.
Bahkan di Asia Tenggara, Program Studi Ilmu Falak mungkin satu-satunya hanya ada di IAIN Walisongo ini,” ungkapnya seusai membuka Lokakarya Nasional Pengembangan Ilmu Falak di PTAI dan Temu Dosen Ilmu Falak di Semarang, kemarin. Depag terus mendorong regenerasi dan penambahan pakar-pakar ilmu falak di Indonesia.
"Di Asia Tenggara, Program Studi Ilmu Falak mungkin satu-satunya hanya ada di IAIN Walisongo ini,” ungkapnya.
Ia mengakui jumlah ahli ilmu falak di Indonesia masih minim. Keberadaan ilmu falak di agama Islam sangat penting untuk menghitung beberapa hal, seperti menentukan arah kiblat dan penghitungan hari-hari besar keagamaan agama Islam. ”Bayangkan saja,setengah dari 800.000 masjid di Indonesia ini kiblatnya melenceng dari arah kiblat. Jelas itu akan mengganggu kekhusyukan salat karena tidak sah" ungkapnya.
”Bayangkan saja,setengah dari 800.000 masjid di Indonesia ini kiblatnya melenceng dari arah kiblat. Jelas itu akan mengganggu kekhusyukan salat karena tidak sah" ungkapnya.
Karenanya, peran ahli falak sangat penting,” kata Nazarudin Umar. Sementara itu, Dekan Fakultas Syariah Muhyiddin mengungkapkan, peminat calon mahasiswa untuk mempelajari ilmu falak di Indonesia cukup besar.Hal itu ditunjukkan dengan jumlah peserta seleksi beasiswa pendidikan ilmu falak Depag yang rata-rata mencapai 700 orang pendaftar setiap tahunnya.
”Itu jumlah di seluruh Indonesia yang rata-rata berasal dari santri pondok pesantren. Namun, kemudian di seleksi Depag dan hanya diambil 50 orang pada 2009 ini. Untuk 2007 dan 2008, kuotanya 30 dan 40 orang saja,” tandasnya. Untuk program S-2 dan S-3, kuota beasiswa hanya untuk 20 dan 8 orang.”Untuk S-2 dan S-3,sengaja diperuntukkan bagi para dosen yang ingin memperdalam ilmu falak.Semua mahasiswa mendapat beasiswa dari Depag,”kata dia. (Ali/SI)