View Full Version
Kamis, 03 Dec 2009

Kisah Asmara Politisi Demokrat Terkuak, Katanya Nikah Rahasia

Jakarta (voa-islam.com) - Skandal asmara sesama anggota Partai Demokrat (PD) yang terlibat cinlok (cinta lokasi), merebak di kalangan politisi. Apakah keduanya selingkuh atau berpoligami? Wallahu a'lam, Wakil Ketua PD Ahmad Mubarok, anggota DPR dari PD yang diisukan skandal asmara itu berpoligami, karena sudah menikah satu tahun lalu. Mereka nikah sembunyi-sembunyi karena takut ketahuan istri pertama.

"Itu sudah lama. (Mereka) Udah nikah sudah lebih setahun yang lalu," kata Wakil Ketua Partai Demokrat Ahmad Mubarok saat dikonfirmasi mengenai isu skandal asmara ini, Kamis (3/12/2009).

Mubarok membenarkan dua anggota PD yang terlibat asmara tersebut saat ini duduk menjadi anggota DPR RI. Ia juga menyatakan keduanya berinisial S untuk si wanita dan A untuk si pria.

Menurut Mubarok, masalah ini bukanlah masalah besar bagi PD. Keduanya telah menikah secara resmi dan partai tidak melarang.

"Cuma memang dirahasiakan, tanpa sepengetahuan yang istri pertama," jelasnya. Berarti poligami? "Iya," pungkasnya. Terus terang sajalah, poligami kok takut?

Keduanya telah menikah setahun yang lalu, cuma memang dirahasiakan, tanpa sepengetahuan yang istri pertama. Berarti poligami...

Siapakah oknum anggota DPR dari Partai Demokrat yang terlibat cinlok itu? Berdasarkan ketetapan KPU 24 Mei 2009, legislator wanita dari Partai Demokrat yang berinisial ”S” antara lain:
1.    Sri Novida (Sumatera Utara I)
2.    Sri Hidayati (Jawa Barat III)
3.    Siti Mufattahah (Jawa Barat XI)

Sedangkan legislator pria dari Partai Demokrat yang berinisial ”A” antara lain:
1.    Abdul Wahab Dalimunthe (Sumatera Utara I)
2.    Amrun Daulay (Sumatera Utara II
3.    As’ad Syam (Jambi)
4.    Atte Sugandi (Lampung II)
5.    Adiyaman Amin Saputra (Banten II)
6.    Agung Budi Santoso (Jawa Barat I)
7.    Anton Sukartono (Jawa Barat V)
8.    Amin Santono (Jawa Barat X)
9.    Agus Hermawanto (Jawa Tengah I)
10.    Agus Bastian (Yogyakarta)
11.    Azam Azman Natawijaya (Jawa Timur III)
12.    Anas Urbaningrum (Jawa Timur VI)
13.    Acmad Syafi’i (Jawa Timur XI)
14.    Achsanul Qosasi (Jawa Timur XI)
15.    Abdurrahman Abdullah (Nusa Tenggara Barat)
16.    Adji Farida Padmo Ardan (Kalimantan Timur)
17.    A Reza Ali (Sulawesi Selatan I)
18.    Ahmad Nizar Shihab (Sulawesi Selatan I)
19.    Abdul Gafar Patappe (Sulawesi Selatan II)
20.    APA Timo Pangerang (Sulawesi Selatan III)
21.    Andi Rachmat (Sulawesi Tenggara)

Sayangnya, hingga kini 2 politisi yang digosipkan terlibat skandal asmara itu belum bisa dihubungi. [taz/dtk/viv]


Berita terkait:

  1. Geger Skandal Asmara Politisi Partai Demokrat
  2. Budidaya Malu Dikikis Habis Gerakan Syahwat Merdeka

latestnews

View Full Version