View Full Version
Rabu, 16 Dec 2009

Patung Obama Menteng: Menjilat AS untuk Jadi Presiden

JAKARTA(voa-islam.com) - Budayawan Ridwan Saidi menilai pembuatan patung Presiden AS Barack Obama merupakan upaya menjilat pemerintah AS untuk maksud tertentu. Tindakan itu dilakukan oleh sekelompok pengusaha Indonesia yang didukung oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo melalui pemasangan patung Obama.

"Apa Fauzi (Fauzi Bowo) ingin jadi presiden dengan memberi panjer dulu ke Amerika dalam bentuk patung Obama?" tebak Ridwan, di kantor Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera), Rabu (16/12). Dia mengatakan, Fauzi harus diturunkan dari posisinya sebagai sebagai gubernur jika melakukan hal itu.

Ridwan melihat tidak ada relevansi memasang patung Obama di Taman Menteng. Dia menganggap hal itu berlebihan sekaligus memalukan bagi bangsa Indonesia. "Jika ingin mengenang Obama, buat saja prasasti, bukan patung," kata dia. Prasasti itu pun jangan ditempatkan di wilayah publik.

...Jika ingin mengenang Obama, buat saja prasasti, bukan patung. Prasasti itu pun jangan ditempatkan di wilayah publik, tempatkan prasastinya di SD Menteng itu (tempat Obama bersekolah)...

"Tempatkan prasastinya di SD Menteng itu (tempat Obama bersekolah)," kata Ridwan bersungut-sungut. Dia mendesak patung Obama segera dipindahkan dari Taman Menteng dan disimpan saja di museum.

Dia mengatakan, masih banyak tokoh dan pahlawan di dalam negeri yang butuh mendapat penghormatan. Ridwan menambahkan, adanya patung seorang presiden di luar negaranya merupakan suatu hal yang tidak lazim.

Dikatakannya, memang ada negara yang menghormati dan ingin mengenang pemimpin negara lain. "Tapi tidak dalam bentuk patung," kata dia. Mantan Presiden Soekarno diabadikan menjadi nama jalan di suatu negara, bukan patung.

Patung Mantan Kapolri Lebih Cocok


Bagi budayawan Betawi ini, patung mantan Kapolri Jenderal Purn Hoegeng Iman Santoso lebih cocok dibandingkan Obama.

"Kalau mau dia pasang tuh patung Hoegeng lebih bagus patung Hoegeng," kata Saidi di Sekretariat Bendera, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (16/12/2009).

"Hoegeng sebagai sosok yang patut diabadikan dalam bentuk patung. Selain terkenal bersih, Hoegeng juga pernah tinggal di daerah Menteng, lokasi tempat patung Obama disematkan," ungkap Ridwan.

Ridwan Saidi menilai, Hoegeng sebagai sosok yang patut diabadikan dalam bentuk patung. Selain terkenal bersih, Hoegeng juga pernah tinggal di daerah Menteng, lokasi tempat patung Obama disematkan.

"Lagi pula dia (Hoegeng) tinggal di Jalan Madura," tambahnya.

Menurut Ridwan, dengan kejadian ini, pihak yang paling dirugikan justru adalah Obama sendiri. Publik bisa menjadi kesal dan benci terhadap sosok Presiden AS tersebut.

"Kan jadi kasihan ama Obama, dia kaga tahu apa-apa. Obama kan nggak salah. Tapi kan jadi orang-orang nggak suka sama Obama. Jangan sampai Fauzi (Fauzi Bowo, Gubernur DKI) diturunkan gara-gara patung," papar Saidi dengan logat Betawi yang kental.

Warga AS Tuntut Turunkan Patung Obama

Gelombang yang menuntut diturunkannya Patung Obama di Taman Menteng tak hanya berasal dari warga Jakarta atau orang Indonesia saja.

Sejumlah facebooker luar negeri yang tergabung dalam grup “Take Down the Barack Obama Statue in Taman Menteng Park” juga menuntut agar patung tersebut diturunkan.

Grup facebook tersebut didirikan oleh seorang warga Amerika bernama Richard John McNamara. Dia bekerja di California Departement of Corrections sebagai Correctional Peace Officer yang berlokasi di Crescent City, California.

Hingga kini anggota grup tersebut mencapai 652 orang yang sebagian besar adalah warga Amerika.

Seorang warga negara Amerika yang juga tergabung dalam grup tersebut, Connie Mc Gee menyatakan, Obama tidak berkontribusi apa-apa terhadap dunia. Sehingga dia tidak layak diberikan penghargaan perdamaian ataupun sebuah patung.

“Dia tidak melakukan apa-apa kecuali menyia-nyiakan uang hasil pajak negara,” ujarnya.

Padahal lanjutnya, uang tersebut bisa digunakan untuk memberi makan makan sekian banyak penduduk Amerika yang kelaparan. “Patung itu membuat saya muak, itu hanya menyia-nyiakan uang,” katanya.

Hal yang sama juga dinyatakan oleh warga AS lain Christopher Tiboni. Dia menyatakan, satu-satu hanya mengganggunya soal pembangunan patung tersebut adalah adanya berita bahwa patung tersebut didanai dari uang sumbangan bencana.

“Ini jelas tidak benar, sebaiknya uang tersebut diberikan kepada korban bencana di Indonesia. Tuhan tahu Indonesia sering ditimpa musibah,” ujarnya.

Selain grup facebook buatan Richard John McNamara dan facebooker yang tergabung dalam group "Turunkan Patung Barack Obama di Taman Menteng", sejumlah grup lainnya yang menetang pembangunan patung Obama di Taman Menteng juga bermunculan.

Grup tersebut adalah "Tolak Pemasangan Patung Barack Obama di Taman Menteng" yang digagas Hafiz Harahap dengan 676 anggota. Selain itu, grup "Menolak Keras Patung Obama di Indonesia" gagasan Reza yang menggaet 51 anggota.

Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana menyatakan, pemasangan patung memang sebagai simbol untuk mengenang jasa seseorang. Bisa pahlawan atau tokoh-tokoh masyarakat.

Menurutnya, masyarakat tidak akan menentang pembangunan patung tersebut bila yang didirikan adalah patung pahlawan nasional atau tokoh Betawi. "Kalau masyarakat menghendaki itu, kenapa tidak," katanya, Rabu (16/12).

Patung Obama bisa saja ditempatkan di Jakarta bila masyarakat tidak keberatan. Namun dengan adanya banyak keberatan dari masyarakat menurutnya, ada baiknya bila patung Presiden Amerika umur 10 tahun itu dipindahkan dari Taman Menteng.

Patung tersebut bisa direlokasi ke sekolah Obama atau di rumah tempat dulu dia tinggal. "Semua pasti ada solusinya. Yang penting baik buat masyarakat, baik buat Jakarta," katanya.

Patung Obama hasil buatan Edi Chaniago, seorang Pematung Ancol. Patung tersebut diklaim sebagai patung pertama di dunia. Terbuat dari perunggu dengan tinggi sekitar dua meter. Proyek pembuatan patung bisa dilaksanakan berkat kontribusi para Yayasan Friens of Obama dan donatur.

Sejumlah donatur tersebut seperti Rudy Pesik, Mien R. Uno, Judith Soeryadjaya, Hashim Djojohadikusumo, Prananda Surya Paloh, Norman Chen, Benny Suyudono, Adistrya Sulisto dan stasiun televisi B Channel. [Ali/dbs]


latestnews

View Full Version