View Full Version
Jum'at, 01 Jan 2010

Di Balik Skenario "PKB Jadi 2"

Jombang (voa-islam.com) - Konflik di tubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah menjadi seperti tradisi terutama ketika ada pergantian posisi ketua umum. Terakhir, konflik yang terjadi antara Muhaimin Iskandar dengan Abdurrahman Wahid. Namun, siapa yang sangka, konflik-konflik yang terjadi ternyata sudah diatur.

Demikian dikatakan Wasekjen PKB Yusuf Mujni di Jombang, Kamis 31 Desember malam. "Kalau dilihat runtutannya kan seperti itu. Gus Dur tak ingin ada kesan Cak Imin hanya menerima tahta," kata Yusuf.

...Kalau dilihat runtutannya kan seperti itu. Gus Dur tak ingin ada kesan Cak Imin hanya menerima tahta," kata Yusuf...

Oleh sebab itu, Gus Dur secara politis habis-habisan melawan Muhaimin. Namun dalam keseharian hubungan paman dan keponakan itu begitu mesra.

"Saat ulang tahun Gus Dur meminta agar Cak Imin menuntunnya. Saat itu juga beliau mengisyaratkan akan memberikan estafet PKB ke Muhaimin," ungkap dia.

Namun beda alasannya ketika Gus Dur ditanya kenapa bukan Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid yang menjadi pucuk pimpinan partai berlambang bola dunia dan bintang sembilan tersebut.

..."Yenny belum menikah. Itu salah satu alasan Gus Dur memilih Cak Imin untuk diuji sebagai penerusnya di PKB," terang Yusuf...

"Yenny belum menikah. Itu salah satu alasan Gus Dur memilih Cak Imin untuk diuji sebagai penerusnya di PKB," terang Yusuf. Waktu itu Yenny belum menikah dengan Dohir Farisi.

Muhaimin Iskandar dan Gus Dur memang terlibat perseteruan politik usai Munas PKB di Ancol, Jakarta Utara. Bahkan, kubu Gus Dur sempat membuat munas PKB tandingan di wilayah Parung dengan ketua umum Ali Masykur Musa.

Tapi setelah disidang di MA, diputuskan bahwa PKB yang sah adalah versi Muhaimin Iskandar yang menggelar munas di Ancol.

Cak Imin: Ini Wasiat Gus Dur

Ketua Dewan Tanfidz DPP PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyampaikan wasiat terakhir Gus Dur untuk PKB. Cak Imin pun mengaku ingin menyatukan PKB kembali.

"Kami akan merangkul teman-teman, yang berbeda, teman-teman yang tidak merasa disapa akan kita ajak. Pesan Gus Dur agar PKB tenang-tenang saja, agar PKB tumbuh dengan normal," ujar Cak Imin dalam konferensi pers yang digelar Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jalan Sukabumi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (31/12/2009).

Menurut Imin, Gus Dur memberi 3 wasiat. Yang pertama adalah keteladanan dan pendirian Gus Dur, yang kedua daya tahan dan kemandirian PKB sebagai partai yang berbasis Islam dan kebangsaan. Yang terakhir, menjadikan demokrasi sebagai solusi dan kultur politik nasional.

"Kaum nahdliyin akan menjadi ujung tombak wasiat Gus Dur, mari kita besarkan PKB," tegas Imin.

PKB Cak Imin Telah Teruji di Pemilu

Cak Imin juga mengatakan bahwa Gus Dur telah mempercayai PKB berada dalam pimpinannya. Alasannya, PKB di bawah kepemimpinannya telah teruji di Pemilu lalu.

Sehingga Cak Imin tidak khawatir, PKB akan ditinggalkan konstituennya, sepeninggal Gus Dur.

Menurutnya, Gus Dur telah mendidik dan memperkuat PKB untuk memiliki daya tahan, seperti pada pemilu 2009. Gus Dur juga pernah berkata padanya, tanpa bantuan dirinya PKB ternyata masih tetap bertahan. Padahal pada Pemilu lalu, suara PKB turun.

"Beliau bangga sekali. Tahun 2009 PKB telah teruji. Artinya, PKB sudah siap saya (Gus Dur) tinggal," ujar Cak Imin.

"Jadi sekitar empat hari yang lalu, salah seorang asisten Gus Dur mengirim pesan lewat SMS yang menyatakan beliau baik-baik saja dan sehat. Semoga kami (Muhaimin cs) sehat. Menyangkut PKB, tenang-tenang saja. Biar tumbuh dengan normal," ungkapnya.

Cak Imin atas nama PKB juga merasa terhormat, manakala Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hadir dalam pemakaman Gus Dur. Bahkan memberikan gelar kehormatan sebagai Bapak Pluralisme dan Multikulturalisme.

PKB Siap Ditinggal Gus Dur

Cak Imin juga mengatakan, Pemilu 2009 menjadi ujian bagi PKB. Perolehan suara pada pemilu legislatif lalu, dikatakan Muhaimin, menjadi pembuktian bahwa Gus Dur telah berhasil mendidik dan memperkuat PKB sehingga siap ditinggalkannya. Meski perolehan suara PKB turun dibandingkan pemilu 2004, PKB masih menjadi salah satu partai besar.

"Gus Dur telah mendidik dan memperkuat PKB dengan daya tahannya di pemilu 2009. Beliau bilang, ketika PKB turun suara pada pemilu lalu, 'Lihat saja, PKB tidak usah saya bantu bisa dapat suara'," kata Muhaimin menirukan Gus Dur.

Pernyataan tersebut, dalam pandangan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini, merupakan dukungan kepada PKB. "Berarti Gus Dur merasa, PKB sudah siap ditinggal Gus Dur," ujarnya.

Sebelum Gus Dur menghembuskan nafas terakhir, Muhaimin mengaku, empat hari lalu dihubungi asisten Gus Dur. "Saat itu lewat SMS, mengabarkan baik-baik saja dan keluarga sehat. Kata Gus Dur, menyangkut PKB tenang-tenang saja, jangan banyak komentar. Biarkan PKB tumbuh normal. Itu dukungan luar biasa," kata Muhaimin.

Masih terpecahnya PKB, Muhaimin dengan yakin menyatakan akan merangkul seluruhnya. "Saya akan bekerja keras untuk merangkul teman-teman yang berbeda, yang selama ini merasa tidak disapa, akan diajak bergabung," lanjutnya.

Keutuhan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diuji pada awal 2008 lalu, yang membuat PKB terpecah dalam dua kubu. Saat itu, ada kubu yang menamakan diri pro KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan pro Muhaimin Iskandar. Muktamar Luar Biasa masing-masing kubu pun digelar, dan konflik di tubuh partai yang didirikan Almarhum Gus Dur itu berakhir di jalur hukum.

Pengadilan memutuskan PKB jatuh ke tangan Muhaimin. Kendati demikian, PKB tak bisa dilepaskan dari sosok Gus Dur, yang menghadap Sang Khalik, Rabu (30/12/2009) kemarin. Bagaimana masa depan PKB pasca-wafatnya Gus Dur?(Ibnudzar/dbs)


latestnews

View Full Version