View Full Version
Rabu, 20 Jan 2010

Suhu Politik Aneh, SBY Cemas Merasa Diadu-domba

Madiun (voa-islam.com) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menengarai munculnya pihak-pihak tertentu yang ingin melakukan politik adu domba antara dirinya dengan berbagai pihak.

”Akhir-akhir ini saya prihatin karena tiba-tiba muncul suasana politik yang agak aneh dan cenderung tidak sehat. Muncul politik intrik, pecah belah, dan adu domba, fitnah, dan fiksi,” katanya saat memberi sambutan pada pembukaan Rakernas Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) VI di Madiun, kemarin.

Pernyataan Presiden tersebut sekaligus membantah rumor penggantian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati atas desakan dari Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie.“Tadi malam (kemarin malam) saya dapat berita dari Jakarta yang menyebutkan Presiden akan mengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani. Saya tegaskan itu tidak benar,”katanya.

...“Itu politik adu domba, mungkin diadu antara Menkeu dengan presidennya,disebutkan akan diganti dengan inisial AA. Mengadu domba Menkeu dengan AA,s aya nggak tahu AA.Sumbernya katanya dari Golkar,mengadu Pak Ical (Aburizal Bakrie) dengan presiden,"...

Presiden menyimpulkan bahwa politik seperti itu adalah politik fiksi, yakni membuat yang tidak ada menjadi ada. “Itu politik adu domba, mungkin diadu antara Menkeu dengan presidennya,disebutkan akan diganti dengan inisial AA. Mengadu domba Menkeu dengan AA,s aya nggak tahu AA.Sumbernya katanya dari Golkar,mengadu Pak Ical (Aburizal Bakrie) dengan presiden,” katanya.

Presiden mengatakan politik adu domba seperti seharusnya tidak lagi muncul lagi sekarang ini di saat kesadaran demokrasi dan hidup berbangsa serta bernegara semakin baik. Karena itu, dia meminta semua pihak untuk menjadi pelaku demokrasi yang baik, menggunakan hak dan kebebasan dengan baik, serta berpartisipasi dalam politik dengan baik yang amanah bermartabat dengan ahlak dan perilaku yang baik.

Terkait persoalan tersebut, SBY juga menilai bahwa rumor penggantian Menkeu kemungkinan diembuskan oleh spekulan pasar dengan maksud tertentu. Mereka menggulirkan rumor tersebut untuk mengganggu pasar. “Kita semestinya sudah melewati masa berpolitik dan berdemokrasi seperti itu. Saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk menyelamatkan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kalau situasi politik seperti ini terus menerus,maka rakyat akan bingung dan gelisah,”ujarnya. Di tempat terpisah, Menkeu Sri Mulyani Indrawati membantah juga rumor perombakan kabinet yang menyeret dirinya. “Kesepakatan itu tidak ada, Bapak Presiden pun menyampaikan hal itu, dan itu tidak ada. Pokoknya kata Bapak Presiden tidak ada,” katanya seusai mengikuti rapat Paripurna di Jakarta kemarin.

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi memastikan bahwa tidak ada reshuffle dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II dalam waktu dekat ini. Hal itu diungkapkan Sudi terkait rumor pencopotan Menkeu.“ Tidak ada rencana reshufle kabinet. Saya tegaskan tidak ada. Itu hanya kabar yang sengaja diembuskan saja,”tandasnya.

Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham juga mengaku terganggu dengan isu-isu yang ditujukan kepada partainya terkait pergantian Menkeu tersebut.“Saya bersyukur Presiden memahami adanya pihak pihak yang ingin mengadudomba. Mari kita bersama sama cari yang adu domba itu,” katanya di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. Menurut Idrus, memang tidak mudah untuk mencari pihak yang melakukan adu domba.

Namun, dalam dunia politik, intrik dan rumor selalu muncul di kalangan elite.“Biasanya ada di sekiar elite politik maupun pejabat. Mereka mungkin melakukan itu karena kepentingannya terganggu,” katanya. Diketahui, polemik seputar sikap Partai Golkar dalam koalisi partai politik pendukung pemerintah sempat mengemuka belakangan ini.

Mulai dari sikap Golkar yang ngotot dalam kasus Century sampai pernyataan salah seorang kadernya yang menyebut Golkar tidak koalisi dengan Demokrat. Terakhir, muncul isu adanya pertemuan antara Aburizal dan SBY untuk mendongkel Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Ibnudzar/sindo)


latestnews

View Full Version