View Full Version
Jum'at, 12 Feb 2010

Labuhanbatu Dihebohkan Pernikahan Sesama Perempuan

Rantauprapat (voa-islam.com) – Baru satu bulan warga menggerebek menikahkan Hendra dan Trisna karena keduanya selalu pacaran hingga larut malam. Kemarin Warga Rantauprapat, Labuhanbatu, dihebohkan dengan terungkapnya bahwa pasangan suami-istri Hendra dan Trisna tersebut ternyata sama-sama berjenis kelamin perempuan.

Kontan warga semakin riuh dengan isu pernikahan lesbi tersebut. memang keduanya telah dinikahkan pejabat Kantor Urusan Agama (KUA) setempat sebulan lalu.

Akhirnya, pasangan bernama Winda Nasution alias Hendra, 20, warga Desa Sungai Berombang dan Trisna, 19, warga Dusun Tebangan, Desa Kampung Baru, Kecamatan Bilah Barat, digiring warga ke Kantor Kepolisian Resor (Polres) Labuhanbatu, setelah kedoknya terungkap.

...Winda berada di rumahnya hingga pukul 01.00 WIB hingga membuat warga curiga. “Di situlah dia ditangkap masyarakat. Memang kalau dia menemui anak saya selalu malam hari, kalau siang dia enggak pernah datang,” katanya di Polres Labuhanbatu...

Menurut orang tua Trisna, Suyem, 50, pernikahan putrinya bermula dari kunjungan Winda ke rumahnya pada 7 Januari lalu, untuk menemui Trisna. Malam itu, Winda berada di rumahnya hingga pukul 01.00 WIB hingga membuat warga curiga. “Di situlah dia ditangkap masyarakat. Memang kalau dia menemui anak saya selalu malam hari, kalau siang dia enggak pernah datang,” katanya di Polres Labuhanbatu, kemarin.

Warga pun menginterogasi Winda yang kala itu masih dikenal sebagai Hendra. Penampilannya pun tak ubahnya seorang lelaki tulen. Karena dianggap telah melanggar norma-norma agama, warga bersama kepala dusun dan penghulu sepakat untuk menikahkan Winda dengan Trisna keesokan harinya.

Ironisnya, sama sekali Winda tak mengungkapkan jati dirinya. Dia hanya diam saja serta menuruti perintah tokoh masyarakat. “Saya takut kalau saya kasih tahu identitas saya, bahwa yang sebenarnya adalah perempuan. Saya pun tidak ada ditanya tuan kadi (penghulu) apakah perempuan.

Kami dinikahkan saja,” kata Winda di Kantor Polres Labuhanbatu kemarin. Dia memaparkan, hubungan asmaranya dengan Trisna berawal dari perkenalan mereka salah satu doorsmeer di Rantauprapat, tempatnya bekerja.

...Biarpun sudah saya kasih tahu saya perempuan, dia tetap sayang sama saya,” bebernya. Trisna sendiri mengatakan, tak mempermasalahkan bahwa Hendra ternyata adalah Winda. Sebab, hubungan ini sifatnya hanya sementara saja hingga dia menemukan seorang pria untuk dijadikan kekasih. “Kalau sudah dapat nanti saya akan putuskan hubungan dengan dia,” tukasnya...

Setelah saling bertukar nomor telepon, hubungan keduanya berlanjut. “Saya sering di telepon dia (Trisna). Kadang di CM (call me)-nya saya, terus saya telepon dia. Katanya saya datang saja ke rumahnya,” tutur Winda. Sejak peristiwa itu, keduanya kerap bertemu di beberapa lokasi di Rantauprapat, termasuk di rumah kekasihnya di Dusun Tebangan. Sebab, meski sudah menjelaskan bahwa dia sebenarnya adalah perempuan, tidak membuat Trisna mundur mencintainya.

“Biarpun sudah saya kasih tahu saya perempuan, dia tetap sayang sama saya,” bebernya. Trisna sendiri mengatakan,tak mempermasalahkan bahwa Hendra ternyata adalah Winda. Sebab, hubungan ini sifatnya hanya sementara saja hingga dia menemukan seorang pria untuk dijadikan kekasih. “Kalau sudah dapat nanti saya akan putuskan hubungan dengan dia,” tukasnya.

Perempuan yang hanya mengecap pendidikan hingga kelas III SD ini menambahkan, sakit hati terhadap pacarnya sebelumnya membuat dia membuka hati kala “ditembak” Winda.Alasan yang sama juga sempat terlontar dari bibir Winda, karena perawannya direnggut kekasihnya yang tidak bertanggungjawab.

Terkuaknya kedok pasangan Winda dan Trisna ini berawal dari perbincangan orang-orang dekat mereka. Pada waktu itu, tanpa sengaja ibu kandung Trisna yang bekerja sebagai baby sitterdi Rantauprapat, mendengar langsung cerita bahwa menantunya adalah seorang perempuan dari beberapa teman Winda di bus yang ditumpanginya.

Meskipun telah mendengarkan kabar buruk itu, Suyem tidak langsung menanyakannya karena putrinya dan menantunya tidak lagi tinggal bersamanya. Belakangan diketahui pasangan tak wajar ini sudah indekos di Mangga Bawah, Rantauprapat.

“Lalu kami cari ke rumah kosnya. Setelah kami temuai kedunya dibawa ke Polres,”kata Kepala Dusun Tebangan Tukiman, yang juga ikut mengantarkan pasangan muda ini ke polres. Tukiman mengatakan, pernikahan keduanya adalah resmi dinikahkan secara Islam yang disertai dengan buku nikah.

Tetapi,meski sudah sebulan dinikahkan keduanya belum mengambil surat nikah mereka dari rumah penghulu. “Saya pun heran juga kok enggak diambil buku nikahnya. Saya kesal kali setelah tahu dia (Hendra) itu perempuan,”katanya.

Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Edi Supriyadi mengatakan, pihaknya belum mengetahui pasal dan undang-undang yang akan dikenakan kepada kedua pasangan ini. “Saya belum tahu,” katanya.

Menurut dia, dalam kasus ini, penghulu juga tak bisa dipersalahkan. Karena tidak ada aturan untuk mengecek jenis kelamin pasangan yang akan dinikahkan. Weh-weh kalo penghulu ngecek kelamin, melanggar syariat dong pak? (Ibnudzar/snd)


latestnews

View Full Version