Kediri (voa-islam.com) -Menjelang Muktamar NU ke-32, sejumlah kiai sepuh dari berbagai daerah berkumpul di kediaman pemimpin Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH Idris Marzuki. Pertemuan ini membicarakan tentang penentuan sikap NU dalam menghadapi pemilihan kandidat Tanfidz dan Mustasyar.
Juru bicara Pondok Pesantren Lirboyo Emha Nabil Haroen yang tampak menyambut para tamu di kediaman Kiai Idris mengaku tidak mengetahui secara pasti agenda pertemuan ini. Menurut dia, pertemuan itu sendiri berlangsung mendadak dan hanya diketahui oleh Kiai Idris. “Saya baru tahu siang ini,” kata Nabil, Minggu (14/2).
...Pertemuan itu sendiri berlangsung mendadak dan hanya diketahui oleh Kiai Idris. “Saya baru tahu siang ini,” kata Nabil, Minggu...
Para undangan tersebut tampak mendatangi Lirboyo sejak pukul 09.00 WIB tadi. Begitu turun dari kendaraan masing-masing, mereka langsung masuk ke ruang tamu Kiai Idris tanpa bersedia memberikan penjelasan kepada wartawan. “Nanti saja penjelasannya,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Assaidiyah Jamsaren Kediri KH Anwar Iskandar.
Tampak diantara mereka beberapa kyai yaitu Muhammad Zaim Ahmad dari Rembang Jawa Tengah, KH Mustkim dari Gresik, KH Sholeh Gosim dari Sepanjang, KH Mukhlas dari Sidoarjo, KH Mohammad Subadar dari Pasuruan, KH Mudatsir dari Pamekasan, KH Mohammad Luthfi dari Pamekasan, KH Mashul Ismail dari Mojokerto, KH Abdul Watsik dari Pamekasan, KH HM Jamli dari Kudus, KH Maqhkur dari RMI Jawa Tengah, KH Mastur Ali dari Trenggalek, KH Madchan dari Gresik, KH Muhaimin Basri dari Sampang, dan KH Anwar Iskandar dari Kediri.
Menurut informasi yang berkembang pertemuan para Masyayikh ini terkait dengan penentuan sikap para ulama dalam Muktamar NU ke-32 di Makassar, bulan depan. Sebab hingga kini para ulama belum menentukan sikap mereka terkait munculnya beberapa kandidat Tanfidz dan Mustasyar. “Situasinya cukup kacau saat ini,” kata seseorang di forum tersebut.(Ibnudzar/TI)