Kediri (voa-islam.com) - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Prof Dr Syafiq Mughni meminta warga Muhammadiyah tidak ikut-ikutan dalam gerakan pemilihan kepala daerah. Muhammadiyah tidak akan terpengaruh siapa pun yang menjadi kepala daerah dan berusaha mandiri dari kepentingan politik.
Dalam Tabligh Akbar di Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Syafiq menegaskan jika lembaga yang dipimpinnya tidak akan terpancing melakukan gerakan politik.
Muhammadiyah akan tetap menjadi kekuatan moral dan tidak akan melakukan intervensi kepada partai politik yang berafiliasi seperti Partai Amanat Nasional. “Biarlah Muhammadiyah tetap bertugas melakukan dakwah tanpa berpolitik,” katanya.
...Biarlah Muhammadiyah tetap bertugas melakukan dakwah tanpa berpolitik,” katanya...
Karena itu dia merasa perlu mengingatkan kembali peran tersebut kepada warga Muhammadiyah menjelang pemilihan kepala daerah di 18 daerah di Jawa Timur mendatang.
Dia berharap warga Muhammadiyah tidak ikut-ikutan gerakan politik dan lebih menguatkan organisasi. Di antaranya dengan membangun kekuatan ekonomi untuk menjaga independensi Muhammadiyah dari campur tangan kekuasaan. “Siapa pun bupatinya, kalau Muhammadiyah kuat tidak akan berdampak apa-apa,” katanya.
Selama ini Muhammadiyah sukses membangun dunia pendidikan dan kesehatan tanpa mengandalkan pemerintah. Lembaga ini sukses menggandeng jaringan luar negeri Islam yang sepaham dengan Muhammadiyah.
Bahkan tahun ini mereka telah menandatangani MoU kerjasama dengan lembaga luar negeri untuk menggarap 1.000 proyek di tanah air. Diantaranya adalah pendirian 100 masjid di Jawa Timur yang pembangunannya dimulai tahun ini.
Karena itu pula Syafiq meminta warga Muhammadiyah untuk tetap percaya diri pada kekuatan sendiri tanpa bergantung pemerintah. “Dengan atau tanpa kehadiran Presiden, Muktamar Yogyakarta akan tetap berjalan,” kata Mugni disambut tepuk tangan peserta Tabligh Akbar. [Ibnudzar/TI]