Sukabumi (voa-islam.com) – Perilaku di panggung demokrasi tak peduli halal-haram, demi sebuah kedudukan. Dengan dalih demokrasi, seorang ulama tak lagi malu bersanding dengan artis 'bom seks' untuk mengejar jabatan duniawi.
Pemandangan ini bisa kita lihat saat ini, sesuatu yang aneh Peta politik menjelang Pilkada Kabupaten Sukabumi pada 27 Mei mendatang kian mengkristal dan menghalalkan berbagai macam cara. Aktris Ayu Azhari dikabarkan akan bersanding dengan seorang tokoh ulama, KH Dadun Amarrudien, yang kini menjabat sebagai Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sukabumi.
Ayu dan KH. Dadun merupakan bakal calon yang maju secara perseorangan dalam bursa kandidat PDIP. Keduanya masuk dalam nominasi bersama dengan lima bakal calon lain, yakni pasangan Hasymi Romili (mantan birokrat)–Iman Adi Nugraha (Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi), pasangan Bambang Jaya Wartawa (kapten kapal PT Ferry Persada)–Budi Widaya (kader PDIP), dan Lukas Mulyana (mantan Kepala Dispenda Kabupaten Sukabumi) yang juga maju perseorangan sebagai bakal calon bupati.
...Saya memang diarahkan untuk membangun komunikasi politik dengan Mbak Ayu Azhari. Karena itu, kami sudah melakukan satu kali pertemuan dan dalam waktu dekat kami berdua akan kembali bertemu, tutur KH Dadun Amarrudien...
Menurut KH Dadun Amarrudien, menjelang penetapan pengusungan oleh DPP PDIP, dia telah menjalin hubungan politis dengan Ayu Azhari. “Saya memang diarahkan untuk membangun komunikasi politik dengan Mbak Ayu Azhari. Karena itu, kami sudah melakukan satu kali pertemuan dan dalam waktu dekat kami berdua akan kembali bertemu untuk membahas kesiapan lebih lanjut,” tutur KH Dadun Amarrudien.
Sementara itu, kabar lain menyebutkan Ayu Azhari juga akan dipasangkan dengan Lukas Mulyana. Namun, kabar itu dibantah sepenuhnya oleh Scarpiandy, kuasa hukum Ayu Azhari. Dia menegaskan, hingga kini Ayu Azhari masih belum menetapkan calon pasangannya. Hal terpenting yang tengah dinantinya adalah keputusan DPP PDIP mengenai pengusungan.
Dia juga membantah rumor yang menyebutkan Ayu Azhari akan mundur dari pencalonan jika tidak disandingkan dengan pasangan sebelumnya pada saat melamar ke PDIP, yakni dr H Heriyanto. “Sejak awal hingga kini, Mbak Ayu belum memiliki calon pasangannya, termasuk dengan dr H Heriyanto. Perlu diakui pada awal pencalonannya, Mbak Ayu maupun dr H Heriyanto melamar secara bersamaan kepada PDIP. Namun, sebenarnya mereka mendaftar secara perseorangan,” kata Scarpiandy.
Di tempat terpisah,Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi Muhammad Zaenudin menjelaskan, dari tujuh bakal calon yang masuk dalam nominasi DPP, tiga di antaranya tidak memiliki pasangan. Antara lain, Ayu Azhari, Lukas Mulyana, dan Dadun Amarrudien. “Soal siapa dengan siapa nanti dipasangkan, itu adalah kewenangan DPP, termasuk penetapan pengusungannya,”ujar Zaenudin. (Ibnudzar/snd)