INILAH beda Tifatul Sembiring, sebelum jadi menteri dan sesudah menjadi menteri, khususnya dalam menyikapi kunjungan presiden Amerika Serikat. ke Indonesia Dulu menghujat sekarang menghormat.
Ketika belum menjadi menteri, Tifatul yang menjabat sebagai Presiden PKS begitu vokal dan reaktif terhadap seluruh kebijakan Amerika. Kedatangan Presiden AS Goerge W Bush pun dikecamnya habis-habisan. Sekarang, Tifatul sudah menjabat sebagai menteri dalam kabinet SBY. Terhadap rencana kunjungan Presiden AS Barrack Obama, Tifatul meminta bangsa Indonesia yang mayoritas umat Islam ini menghormati Presiden AS.
Empat tahun yang lalu, ketika belum jadi menteri dalam kabinet SBY-Boediono, Tifatul Sembiring begitu reaktif terhadap kedatangan Presiden Amerika Serikat.
Tifatul yang kala itu menjabat sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berada di garda terdepan dalam menolak kunjungan Presiden AS Goerge W Bush ke Indonesia. Saking reaktifnya, PKS bahkan menurunkan massanya untuk memprotes kebijakan Presiden AS George Bush selama 10 hari berturut-turut, sejak 11 November 2006 di berbagai kota di Indonesia. Dan puncaknya, PKS akan menurunkan massanya pada demo tanggal 19 November 2006.
"Kami akan bergabung dengan elemen bangsa lainnya untuk menunjukkan protes kami terhadap apa yang telah diperbuat Bush, yang mencerderai nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi selama ini," kata Presiden PKS Tifatul Sembiring, Selasa (14/11) di Jakarta.
...Sebelum menjadi menteri, Tifatul yang menjabat sebagai Presiden PKS begitu vokal dan reaktif terhadap seluruh kebijakan Amerika...
Tifatul menyatakan, hajatan unjuk rasa selama 10 hari berturut-turut yang akan dan sudah digelar PKS itu sebagai bentuk keprihatinan dan solidaritas terhadap penderitaan umat Islam di berbagai penjuru dunia akibat sepak terjang George Bush, yang kini dijuluki orang paling mengancam perdamaian dunia itu. Juga sebagai bentuk keprihatinan dan bela sungkawa atas matinya kedaulatan bangsa Indonesia, karena mau didikte seenaknya oleh negara asing, seperti AS.
"Sejak memimpin AS, Bush dengan standar gandanya telah menyebabkan ratusan ribu orang terbunuh dan jutaan lainnya menderita di negara-negara muslim. Sepak terjang Bush selama ini menjadi ancaman seirus bagi perdamaian dunia. Karena itu PKS sebagai salah satu elemen umat Islam mengutuk tindakan AS selama ini, termasuk tindakan AS membela Israel yang terus saja membunuhi penduduk sipil Palestina," tandas dia.
Tifatul juga mengutuk tragedi pembantaian warga Palestina di Beit Hanum, yang menelan korban penduduk sipil, kebanyakan anak-anak dan wanita. "
George Bush ikut bertanggung jawab atas pembantaian itu. Karena hak vetonya selalu digunakan untuk melindungi kekejian serdadu Israel di Palestina, sehingga pemerintah Israel tak pernah berhenti melakukan pembantaian dan penghancuran pemukiman penduduk Palestina," imbuh dia.
...Tifatul mengimbau, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, pemerintah Indonesia semestinya dapat meningkatkan posisi tawarnya terhadap AS...
Tifatul mengimbau, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, pemerintah Indonesia semestinya dapat meningkatkan posisi tawarnya terhadap AS, sehingga negara itu tidak seenaknya memaksakan kehendaknya terhadap Indonesia.
"Sebagai negara muslim terbesar di dunia , Indonesia menjadi tumpuan harapan negara-negara muslim. Kalau Indonesia mau didikte seenaknya, apalagi sampai mengorbankan kepentingan ekonomi masyarakat banyak hanya untuk menyambut seorang pemimpin yang hanya singgah enam jam, jangan salahkan jika negara-negara muslim lainnya berpendapat Indonesia tidak bisa diharapkan," jelas Tifatul.
Presiden PKS Tifatul meminta Barrack Obama lawan agresi Israel ke Palestina
Tiga tahun kemudian, Tifatul masih menjabat sebagai Presiden PKS. Waktu itu Pemilu akan dimulai, masa kampanye sebentar lagi tiba. Tifatul dan ratusan ribu massa partainya kembali berdemo mengutuk Amerika dan Israel.
Presiden PKS itu tak peduli dengan peringatan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) karena demo PKS itu dinilai sebagai kampanye dalam bentuk lain (rapat umum) dan mencuri start kampanye, dengan beberapa unsur yang dianggap pelanggaran aturan kampanye antara lain: adanya beberapa calon anggota legislatif (caleg) PKS yang berorasi, menggunakan atribut PKS seperti bendera partai bernomor urut 8, dan ada penyampaian visi-misi PKS terkait kebijakan politik luar negeri.
Terhadap aksi kebrutalan Israel di jalur Gaza, Palestina, PKS kembali turunkan ribuan massa demo Amerika di seluruh Indonesia. Tanggal 2 Januari 2009, usai shalat Jum’at, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengerahkan 200 ribu lebih massanya untuk berdemonstrasi di pusat kota Jakarta, dipusatkan di bundaran Hotel Indonesia, kemudian massa bergerak mengular memenuhi satu sisi jalan menuju Kedutaan AS di Merdeka Selatan.
Tak mau ketinggalan, Tifatul Sembiring, sang presiden partai., tampil dengan mengenakan slayer bergambar bendera Palestina di lehernya.
...Dalam orasinya di depan Kedutaan AS, Tifatul mempertanyakan sikap Amerika yang justru tutup mata terhadap kebrutalan Israel dan tetap memberikan dukungan pada negara tersebut...
Dalam orasinya di depan Kedutaan AS, Tifatul mengatakan semua rakyat di dunia mengutuk apa yang dilakukan Israel. Tifatul lantas mempertanyakan sikap Amerika yang justru tutup mata terhadap kebrutalan Israel dan tetap memberikan dukungan pada negara tersebut.
"What's wrong with you, Bush?!," seru Tifatul kepada Presiden Amerika Serikat, George Bush, sambil berdiri diatas mobil bak terbuka di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Jumat (2/1/2009).
"Sekiranya saudaramu, bapakmu, anakmu, ibumu, diserang Israel seperti itu. Apa kamu mau?," seru Tifatul, dalam Bahasa Inggris.
Presiden PKS Tifatul Sembiring bahkan mengingatkan Presiden AS George W Bush dan Presiden AS terpilih Barack Obama segera menekan Israel untuk menghentikan agresinya ke Palestina.
"Kami sedang memperhatikan anda, kami menunggu janjimu Obama untuk melakukan perubahan jangan ikuti Bush. Kami menunggu anda jangan lagi dukung Israel karena Israel adalah kriminal," kata Tifatul.
Orasi Tifatul disambut dengan teriakan dan yel-yel dari massa PKS. Dalam akhir orasinya Tifatul meneriakan "Israel Laknatullah."
...Kami sedang memperhatikan anda, kami menunggu janjimu Obama. Kami menunggu anda jangan lagi dukung Israel karena Israel adalah kriminal, kata Tifatul...
Sekarang, Menteri Tifatul Minta Rakyat Indonesia Hormati Obama
Kini, Tifatul Sembiring sudah masuk dalam kabinet SBY-Boediono, dengan jabatan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Menkoninfo Tifatul Sembiring meminta masyarakat untuk menghormati kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia pada 20-22 Maret 2010.
Tifatul mengatakan, Indonesia masih banyak bergantung kepada Amerika Serikat dalam banyak hal, mulai dari ilmu pengetahuan, teknologi hingga persenjataan dan peralatan militer. Secara ekonomi, katanya, Indonesia juga masih bergantung pada AS. Untuk itulah, Indonesia perlu menjaga hubungan baik dengan AS.
...Kini, Tifatul Sembiring menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Tifatul tak lagi mengecam Presiden As. Ia meminta masyarakat untuk menghormati kunjungan Presiden AS Barack Obama...
Terkait pihak yang tak setuju kedatangan Obama 20 Maret mendatang, dia mengatakan agar kedatangan Obama tersebut dilihat dari kacamata berbeda, dalam skala yang lebih luas.
"Kita harus melihat kepentingan yang lebih luas. Obama itu beda dengan Bush. Bush itu hobi perang dan lihat saja wajahnya sudah wajah perang sedangkan Obama lain," katanya usai menghadiri apel latihan gabungan TNI dan Polri dalam penanggulangan teror di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis (11/3).
Terkait dengan adanya sebagian masyarakat yang akan menolak kedatangan Obama dengan menggelar unjuk rasa, Sembiring mengatakan, unjuk rasa tidak akan menjadi masalah dalam iklim demokrasi.
"Unjuk rasa akan ada karena ada masyarakat yang tidak setuju atas sikap AS di Irak, Afghanistan, Palestina dan juga negara lainnya. Kendati ada yang tidak suka, saya rasa kita harus menghormati Obama," ujarnya.
Jika Tifatul masih ingat dengan orasinya yang berapi-api ketika berdemo di depan Kedubes AS di Jakarta (2/1/2009), masihkah ia berani mengulang ucapannya:
"Kami sedang memperhatikan anda, kami menunggu janjimu Obama untuk melakukan perubahan jangan ikuti Bush. Kami menunggu anda jangan lagi dukung Israel karena Israel adalah kriminal.” [taz/voa-islam.com]
Baca berita terkait: