JAKARTA [voa-islam.com] – Banyak alasan bagi umat Islam yang menolak kedatangan Obama ke Indonesia. Empat alasan di antaranya disebut sebagai dosa besar Obama di Indonesia.
Hal itu terungkap dalam acara “Dialog dan Konsolidasi Kedatangan Obama” di Doekoen Coffe di Jakarta, Ahad (14/3).
"Minimal ada empat dosa imperalisme AS kepada Indonesia. Pertama dosa penghancuran ideologi, kedua dosa sejarah, ketiga dosa ekonomi dan keempat dosa kemanusiaan," demikian disampaikan Salahudin Daeng dari Institute Global Justice.
Salahudin menjelaskan empat dosa besar Obama itu sebagai berikut:
Pertama, dalam waktu yang cukup lama, telah terjadi upaya pencucian otak yang dilakukan Amerika Serikat terhadap para elit ekonomi dan politik Indonesia. Akibatnya, saat ini yang terjadi pemerintah Indonesia jadi harus mau mengikuti ideologi kapitalisme dan neoliberal Amerika.
...Sudah terbukti bahwa Amerika telah mendompleng penjajahan Belanda untuk menanamkan perusahaan-perusahaan mereka di Indonesia...
Kedua, dosa sejarah. Selama ini, sudah terbukti bahwa Amerika telah mendompleng penjajahan Belanda untuk menanamkan perusahaan-perusahaan mereka di Indonesia.
Dosa ketiga, proyek pinjaman oleh IMF dan World Bank yang tujuannya hanya untuk membuat Indonesia terus berutang kepada lembaga donor itu. Sehinga, ekonomi Indonesia menjadi porakporanda.
''Sebaliknya ekonomi mereka lebih mendominasi," kata Salahuddin.
Dosa keempat yang membuat Obama layak ditolak datang ke Indonesia adalah dosa kemanusiaan.
Dalam diskusi di Doekon Coffe, disebutkan oleh Salahudin Daeng bahwa dosa kemanusiaan dilakukan Amerika lewat tangah penjajah Belanda.
''Sebenarnya, saat itu Amerika lah yang melakukan pembantaian kepada para pahlawan dan tokoh nasional yang menolak kapitalisme,'' kata Salahuddin.
Karenanya, dia tidak masalah jika kedatangan Obama ke Indonesia diterima bahkan disambut dengan sebaik-baiknya. Asalkan, Obama bisa memenuhi beberapa persyaratan yang diajukan.
...Obama boleh dite3rima dengan sebaik-baiknya dengan syarat: mau serahkan kembali seluruh kekayaan alam milik Indonesia. Nasionalisasikan seluruh perusahaan Amerika dan hapuskan semua utang luar negeri, karena itu utang najis...
"Kami akan menyambut Obama dengan sebaik-baiknya, asalkan dia mau serahkan kembali seluruh kekayaan alam milik kita. Nasionalisasikan seluruh perusahaan Amerika dan hapuskan semua utang luar negeri, karena itu utang najis," tegas Lalu Hilman Afriandi dari LMNDE.
Karenanya, menurut Lalu, perusahaan milik AS yang berada di Indonesia seperti Freeport, Exxon, Newmont dan lainnya, justru memiskinkan penduduk asli di mana perusahaan itu berdiri.
"Kantong-kantong kemiskinan justru ada dimana mereka berada, juga provokasi dan penghancuran. Bunga-bunga yang kita bayar jutru lebih besar," tandas Lalu.
Sementara, anggota DPP Hizbut Tharir Indonesia, Irwansyah Saefulloh, menilai kedatangan Obama ke Indonesia hanya 'nostlagia ndeso' karena yang bersangkutan pernah menetap empat tahun di Jakarta.
"Obama yang sekarang beda dengan Obama yang dulu. Obama kan dibilang orang yang rendah hati, diam. Tapi kan sekarang dia berbeda, bahkan di negaranya sendiri dia disebut Panglima Perang karena mengirim pasukan ke Afghanistan. Masak mau dielu-elukan di sini," pungkasnya. [taz/inlh]
Baca berita terkait: