JAKARTA (voa-islam.com) – Para musuh Islam semakin kurang ajar dalam menghina Nabi Muhammad. Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengajak umat Islam memboikot Facebook yang telah memuat kontes menggambar Nabi Muhammad. Ia pun memberikan teladan kepada umat dengan menutup tiga akunnya di Facebook setelah Facebook memuat kontes menggambar Nabi Muhammad.
Menurutnya, gerakan boikot ini lebih tepat daripada sikap reaksioner. Karena itu, Din mengimbau kepada umat Islam untuk tidak bersikap reaksioner, karena tidak akan menyelesaikan masalah.
"Saya kira itu orang gila yang sengaja memprovokasi umat Islam dan itu akan terus-menerus terjadi. Maka umat Islam nggak usahlah bersikap reaksioner apalagi melampaui batas," kata Din.
Hal itu disampaikan dia usai bertemu dengan Wakil Presiden Boediono untuk menyampaikan undangan menutup Muktamar Satu Abad Muhammadiyah 3-8 Juli 2010 mendatang di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (25/5/2010).
...cara terbaik dalam menanggapi kontes menggambar Nabi Muhammad itu adalah memboikot Facebook dengan menutup akun Facebook oleh umat Islam...
Imbauan Din itu untuk menanggapi adanya kontes 'Everybody Draw Mohammed Day' di situs pertemanan Facebook yang panen protes beberapa waktu lalu. Permasalahan tersebut kini sudah sedikit mereda.
"Hal-hal kayak begitu akan terus terjadi, sengaja untuk membangkit-bangkitkan emosi umat Islam. Umat Islam tidak usah bereaksi berlebihan. Diprotes juga mereka akan ketawa-ketawa saja mereka nanti," lanjut Din.
Menurut Din, cara terbaik dalam menanggapi kontes menggambar Nabi Muhammad itu adalah memboikot Facebook dengan menutup akun Facebook oleh umat Islam. Karena itu, Din memberi contoh dengan menutup sekaligus tiga akun Facebook-nya sejak publikasi lomba itu mencuat.
"Karena itu di Facebook, ya, berhenti saja punya Facebook. Saya kebetulan punya 3 akun langsung saja saya tutup," jelas Din.
...Dengan menutup akun Facebook, pengelola situs tersebut akan menderita kerugian, sehingga berpikir untuk tidak memuat konten-konten berbau SARA lagi...
Dengan menutup akun Facebook, pengelola situs tersebut akan menderita kerugian, sehingga berpikir untuk tidak memuat konten-konten berbau SARA lagi.
"Kalau itu lewat sarana seperti Facebook, ya, nggak usah berlangganan. Biar Facebook-nya rugi. Karena begitu saya tutup Facebook mengundang terus itu kapan bisa kembali," tutup Din. [taz/dtk]