View Full Version
Senin, 07 Jun 2010

Heboh Video Susno: Lawan Kezaliman Polri Sampai Mati!

JAKARTA (voa-islam.com) – Jasad Susno boleh saja meringkuk di sel tahanan Markas Korps Brimob Mabes Polri di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Tapi perlawanannya terhadap kekuasaan yang dianggap melakukan kezaliman terhadap dirinya tak akan surut. Susno terus melawan dan menghebohkan negeri ini.

Setelah mengeluarkan tiga butir sumpah dari dalam sel di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol Susno Duadji kembali membuat pernyataan yang menghebohkan.

Beredar rekaman video yang berisi pengakuan Susno Duadji, Ahad (6/6/2010), berisi kesaksian tentang penangkapan dan penahanan dirinya.

Di dalam video yang beredar terbatas tersebut, Susno tampak duduk di kursi kerja dengan latar belakang sudut ruangan berdinding warna cokelat.

Susno membelakangi lemari buku. Ada dua bingkai foto yang wajah foto tidak tampak jelas. Ia mengenakan jaket kulit warna hitam, dan kaus Polo warna merah muda bergaris putih. Di sebelah kirinya terdapat meja kerja. Di atas meja terdapat asbak dari kayu ukir, dan tempat pena juga dari kayu. Selama memberi pernyataan, Susno duduk dan menjelaskan dibantu gerakan ke dua tangan, dan kepala sesekali manggut-manggut.

Putri Bungsu Susno, Diliana Ermanintias menduga, rekaman video Susno dilakukan di ruangan pengacaranya, Henry Yosodiningrat.

"Ini dibuat waktu pemanggilan pertama, yang bapak nggak datang. Kalau nggak salah di kantor Pak Henry, aku ingatnya bapak pakai baju itu di situ, waktu ke kantor Pak Henry. Kalau di kantor dinas bapak, bapak selalu pakai baju dinas," kata Diliana.

Henry sendiri mengaku belum melihat video kesaksian Susno. Namun setelah dijelaskan latar belakang ruangan pengambilan rekaman Susno dia semula yakin dilakukan di ruangannya.

"Ya, gambaran itu di rungan saya. Pak Susno memang pernah datang ke sana. Tapi saya tidak dapat memastikan karena saya belum melihat videonya," kata Henry.

…Susno menuding Mabes Polri hanya berdasarkan balas dendam dan kekuasaan dalam menangkapnya, bukan dengan bukti hukum. Karenanya ia akan melawan sampai akhir hayatnya…

Melawan Mabes Polri Sampai Titik Darah Penghabisan

Rekaman video berdurasi 4 menit 9 detik ini tidak utuh, karena bagian awal pembicaraan tidak masuk dalam rekaman.

Susno menuding Mabes Polri hanya berdasarkan balas dendam dan kekuasaan dalam menangkapnya, bukan dengan bukti hukum. Karenanya ia akan melawan sampai akhir hayatnya. Karenanya, Susno menegaskan akan melawan sampai akhir hayatnya.

"Prediksi secara hukum dan fakta, artinya de jure dan de facto itu spirit very impossible untuk menjadikan saya tersangka. Karena tidak ada satu pun alat bukti. Alat bukti saksi tidak ada, alat bukti petunjuk pun tidak ada. Jadi jelas secara hukum de jure dan de facto saya tidak bisa dijadikan tersangka," tegas Susno.

Susno menyebutkan, bila kekuasaan yang berbicara maka hukum itu diinjak dan itu bisa saja. Artinya dengan kekuasaan, kesewenang-wenangan dan arogansi dia ditetapkan sebagai tersangka lalu ditahan.

"Ini adalah bentuk balas dendam, bentuk arogansi, bentuk kesewenang-wenangan, bentuk kezaliman, bentuk ketidakadilan di dalam memuaskan dan melampiaskan nafsu  balas dendam dan mungkin merencanakan tujuan tertentu. Dan ini mungkin sering terjadi kepada anak bangsa," katanya dengan mimik serius dan diikuti gerakan tangan di depan dada.

Susno mengharapkan agar kejadian semacam ini cukup menimpa dirinya sendiri. Tidak boleh lagi terjadi kepada orang lain. Kemudian apa yang harus dilakukan? Susno menjawab pertanyaannya sendiri, kalau perbuatan itu berdasarkan hukum, jelas langkah yang akan diambil adalah langkah hukum. Tetapi kalau ini bukan berdasarkan hukum, karena berdasarkan kekuasaan, berdasarkan hawa nafsu, berdasarkan kesewenang-wenangan dan arogansi, maka kita pasrah. Tidak mungkin kita lawan.

"Susno ini pribadi. Tidak mampu melawan kekuasaan. Tetapi yakinlah, walaupun ditahan, kebenaran tidak bisa ditutup. Ketidakadilan tidak akan menang. Keadilan yang menang. Korupsi harus tetap kita berantas. Susno boleh saja dipenjara. Boleh saja mati, tetapi Susno Susno yang lain, kemudian pencinta keadilan yang lain akan bangkit," tegasnya.

…Ketidakadilan tidak akan menang. Korupsi harus tetap kita berantas. Susno boleh saja dipenjara. Susno boleh saja mati, tetapi Susno Susno yang lain dan pencinta keadilan yang lain akan bangkit…

Walau tidak bisa berada di tengah-tengah khalayak umum lainnya berjuang untuk memberantas korupsi, memberantas ketidakadilan, memberantas kemiskinan, memberantas rekayasa, memberantas kesewenang-wenangan, tidak bisa lagi karena dibatasi. Karena dibatasi oleh tembok dan pagar jeruji.

"Tetapi doa saya, pemikiran saya akan terus sampai hayat selesai dikandung badan. Tekad ini harus diteruskan. Karena bangsa ini harus dibebaskan dari ketidakadilan, harus dibebaskan dari korupsi, harus dibebaskan dari rekayasa dan harus dibebaskan dari kemiskinan," kata mantan Wakil Kepala PPATK tersebut.

"Dan saya yakin banyak generasi muda yang akan tampil di depan, dan saya ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan pers, LSM, mahasiswa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya dan  segenap elemen masyarakat yang selama ini telah mendukung perjuangan rakyat. Teruskan!" pungkasnya. [taz/tribun]


latestnews

View Full Version