View Full Version
Jum'at, 09 Jul 2010

Innalillahi!! Santri Pesantren Akan Direkrut Jadi Tentara 'Kelima' TNI

KEDIRI (voa-islam.com) - Dengan dalih untuk melindungi NKRI dari berbagai ancaman, TNI berencana merekrut santri dengan wajib militer untuk dijadikan sebagai "tentara kelima." Jangan sampai santri yang di"tentara"kan itu berbenturan dengan rakyat sesama warga sipil.

Para santri menurut rencana akan mengikuti latihan khusus ala prajurit oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Itu dilakukan sebagai persiapan komponen cadangan.

"Komponen tentang pertahanan negara itu ada tiga, yaitu TNI, cadangan rakyat terlatih, dan sumber daya alam. Untuk cadangan rakyat terlatih, di antaranya diperoleh dari para santri," kata Komandan Korem 082/CPYJ Mojokerto, Kolonel Infanteri Sumardi, di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Kamis (8/7).

Kolonel Sumardi yang ditemui usai seminar tentang peran pesantren dalam membangun pertahanan nasional memperingati satu abad atau 100 tahun PP Lirboyo, Kediri, tersebut mengatakan peran para santri cukup penting. "Peran santri sangat penting. Jika suatu saat negara membutuhkan, mereka dapat dilatih untuk menjadi komponen cadangan, dengan program kegiatan seperti wajib militer," tuturnya.

Perjuangan para santri, disebutkan dia, sudah terbukti sejak zaman dahulu, sebelum kemerdekaan RI. Mereka siap mengorbankan jiwa dan raga untuk kepentingan negara ini. Pihaknya justru menyayangkan banyaknya sorotan dari berbagai pihak yang mengatakan pesantren sebagai sarang teroris.

Sorotan tersebut tidak terlepas dari terungkapnya beberapa teroris yang mempunyai latar belakang pendidikan pesantren. "Saya sangat tidak setuju dengan itu. Sebetulnya salah jika ada yang menyampaikan bahwa pesantren sebagai sarang teroris," ujarnya menegaskan.

...Sebetulnya salah jika ada yang menyampaikan bahwa pesantren sebagai sarang teroris, tegas Kolonel Sumard, Komandan Korem 082/CPYJ Mojokerto...

Wacana untuk melatih para santri dan menjadikanya sebagai calon prajurit, lanjut Sumardi, masih dalam pembahasan internal. Saat ini, pihaknya masih membahas tentang rencana, program, hingga realisasinya. "Jika pembahasan itu sudah usai, kami segera mengirimkannya ke DPR," katanya.

Semoga santri tidak diperalat untuk menghadapi "aktivis Islam" yang dituding sebagai musuh tentara. Karena jika ini terjadi, maka pecahlah perang sesama warga sipil. Seperti bentrokan berdarah sesama warga sipil antara umat Islam dengan satpol PP di Priok beberapa waktu lalu. (Ibnudzar/ant)


latestnews

View Full Version