Jakarta (voa-islam.com) - Insyaallah, Para relawan kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) sudah berada di Gaza, Palestina, pekan ini. Di lapangan Mer-C menyiapkan tiga program untuk membantu rakyat Gaza yang terblokade Israel sejak tiga tahun lalu.
“Program Mer-C untuk Gaza. Pertama, pembangunan rumah sakit Indonesia di Bayt Lahiya Gaza. Kedua, pelayaran Jakarta-Gaza untuk membuka blokade Gaza oleh Israel. Ketiga, penuntutan Israel ke human right commission of UN di Wina, Swiss dan International Criminal Court (ICC) di Brussel, Belgia, bekerja sama dengan Tim Pembela Muslim (TPM),” demikian diungkapkan anggota presidium sekaligus relawan Mer-C, dr. Joserizal Jurnalis, SpBO, Jumat (23/7/2010).
...“Sebagai negara muslim terbesar, Indonesia menyumbangkan program seperti RS, sekolah, masjid dan yang paling penting adalah kehadiran saudara-saudara kita bersama di sini,” ungkap Haniya...
Menurut dokter ahli bedah tulang yang sudah berpengalaman turun ke wilayah konflik ini, pembangunan rumah sakit mendapat perhatian besar dari pemerintahan di Gaza. Joserizal menuturkan, Perdana Menteri versi Hamas, Ismail Haniya, secara khusus menerima kedatangan relawan di kantornya serta memberikan apresiasi terhadap rencana pembangunan rumah sakit di lahan seluas 1,5 hektare itu.
Joserizal menambahkan, Kamis 22 Juli Mer-C juga diundang untuk menghadiri wisuda 10 lulusan terbaik Gaza. Dalam kesempatan itu, Haniya lagi-lagi memuji Indonesia yang telah memberikan perhatian sangat besar terhadap penderitaan masyarakat Gaza.
Indonesia, kata Haniya, merupakan satu negara, selain Turki, yang paling besar perhatiannya untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina.
“Sebagai negara muslim terbesar, Indonesia menyumbangkan program seperti RS, sekolah, masjid dan yang paling penting adalah kehadiran saudara-saudara kita bersama di sini,” ungkap Haniya seperti disampaikan Joserizal. Sambutan Haniya itu langsung disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.
Dalam kesempatan itu pihak Mer-C juga diberi kesempatan untuk menyematkan penghargaan kepada salah seorang lulusan terbaik Gaza. (Ibnudzar/ozo)