Bojonegoro (voa-islam.com) - Astagfirullah, bulan ramadhan tinggal menghitung hari. Seharusnya sebagai umat muslim kita menyambutnya dengan semakin taqwa kepada Allah. Namun di Bojonegoro, jelang ramadhan justru disambut meriah dengan goyangan mesum tiga panggung sekaligus di depan anak-anak yang tak berdosa.
Sudah tidak terhitung berapa kali artis lokal Bojonegoro maupun Jawa Timur yang mempertunjukkan kemolekan tubuhnya di depan anak-anak. Hal itu kembali terulang malam tadi, saat para penyanyi unjuk kebolehan di pentas hiburan Gebyar Batik Bojonegoro Expo 2010.
Pantauan di lapangan, Sabtu (24/7/2010) malam menyebutkan, jika pagelaran musik dangdut yang berlokasi di Alun-alun Bojonegoro itu diselenggarakan oleh AN Promosindo sebagai pihak yang bertanggungjawab.
Beberapa artis didatangkan untuk mengisi panggung hiburan yang disaksikan oleh banyak penonton. Baik itu dari orang tua, kawula muda, bahkan anak kecil juga ikut menyaksikannya.
"Yang kami sesalkan adalah Pemkab Bojonegoro, dalam hal ini Bupati Suyoto. Kenapa masih membiarkan pertunjukkan "goyangan mesum" yang menggugah birahi itu masih tetap muncul," kata Warso
Yang membuat gerah beberapa pihak, termasuk kepolisian adalah, aksi goyang mesum heboh yang menjurus pada erotis yang dipertontonkan oleh dua penyanyi di atas panggung.
Sambil meliuk-liukkan tubuh mesumnya, dua penyanyi tersebut tanpa sungkan terus bergoyang heboh. Padahal, tidak sedikit anak kecil yang berada di lokasi tersebut.
Melihat pertunjukkan yang kurang pantas itu dan dianggap bisa memicu masalah nanti, aparat keamanan dari Polres Bojonegoro terpaksa meminta penyanyi tersebut turun.
Setelah itu, bukannya sekalian dibubarkan justru beberapa penyanyi lainnya meneruskan pertunjukkan hingga selesai. Walaupun begitu, menjadi catatan tersendiri jika pertunjukkan goyang aduhai itu sudah berlangsung beberapa kali dan Pemkab Bojonegoro yang juga ikut membuat acara tersebut tidak melakukan reaksi apa-apa.
"Yang kami sesalkan adalah Pemkab Bojonegoro, dalam hal ini Bupati Suyoto. Kenapa masih membiarkan pertunjukkan "goyangan mesum" yang menggugah birahi itu masih tetap muncul," kata Warso, salah seorang penonton yang mengajak anaknya ke lokasi pameran Bojonegoro Expo malam tadi.
Hal senada dijelaskan oleh Sutarmi, warga Kecamatan Dander, Bojonegoro. Menurutnya, aksi 'mesum dan nakal' para penyanyi itu sudah berulang terjadi dan rata-rata dilakukan didepan penonton yang kebanyakan anak-anak.
"Ini lokasi umum dan pengunjung pameran juga termasuk anak-anak. Jadi sangat tidak pantas mas," sambungnya. (Ibnudzar/bjo)