urabaya (voa-islam.com) - Dengan berbagai pengalaman yang dialami NU di kancah perpolitikan, akhirnya pengurus PBNU menyatakan akan membawa NU lebih fokus membangun umat dalam bidang sosial dan keagamaan.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga membebaskan warganya untuk menyalurkan gairah politiknya ke parpol manapun. Sejalan itu pula, PBNU akan mengurangi syahwat berpolitiknya yang selama ini diidap.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menyatakan NU tidak akan terlibat dalam syahwat politik dan mendukung hanya satu parpol tertentu. "Selain itu, NU akan membuka pintu lebar-lebar untuk bekerja sama di bidang sosial dan keagamaan bagi seluruh parpol yang ada. Dalam lima tahun kepemimpinan saya ke depan, NU akan terbuka pada siapa pun," ujarnya saat menghadiri Mubes VII Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) di Hotel Shangri-La Surabaya, Senin (2/8) malam.
...NU ingin bermitra tanpa harus berkoalisi. Kalau ada yang salah, kami akan mengkritik tanpa harus beroposisi. Semua ini demi kepentingan bangsa dan negara ini," tuturnya...
Kerja sama tersebut, tutur Said Aqil, tidak dibatasi hanya dengan parpol, NU juga akan membuka diri pada kalangan birokrat, lembaga swadaya masyarakat (LSM), insan pers, nelayan, petani dan ormas lainnya seperti MKGR.
"Tapi saya tegaskan salah besar, jika kerja sama ini dibangun untuk kepentingan politik. NU ingin bermitra tanpa harus berkoalisi. Kalau ada yang salah, kami akan mengkritik tanpa harus beroposisi. Semua ini demi kepentingan bangsa dan negara ini," tuturnya.
Ormas keagamaan terbesar di Indonesia yang berdiri sejak 1926 itu hanya bertujuan untuk membangun bangsa dan negara ini. Apalagi, dari seluruh warga miskin di Indonesia, 64 persen di antaranya warga nahdliyin.
Sedangkan Ketua Umum Ormas MKGR Priyo Budi Santoso menyambut baik pernyataan Said Aqil. Kerja sama dengan NU akan dilakukan hingga ke tingkat akar rumput atau kelompok miskin yang terpinggirkan di pedesaan.
Wakil Ketua DPR ini melanjutkan, misi MKGR dan NU sama-sama fokus pada pengentasan masyarakat miskin. Bahkan, pihaknya mengklaim MKGR merupakan ormas yang paling dekat dengan NU, karena sama-sama bergerak dalam bidang sosial keagamaan.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) yang hadir dalam pembukaan Mubes MKGR itu juga sepakat menyatakan dukungan kerjasama Partai Golkar dengan NU tersebut. (Ibnudzar/inh)