Bandung (voa-islam.com) -Komputer layar sentuh yang ada di kawasan gedung DPRD Jabar yang disebut "Kios K" komputer yang disediakan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakrat Daerah Jawa Barat bagi publik untuk mengakses internet sering digunakan membuka sits porno.
"Saya baru tahu sekarang," kata Kepala Sub Bagian Protokol Sekretariat DPRD Jawa Barat Ari Harmeidi di Bandung, Rabu (4/8).
Puluhan alamat situs porno terekam pada catatan History pada browser Mozilla yang digunakan untuk mengakses internet di fasilitas Kios K itu berada di pintu masuk Gedung DPRD Jawa Barat.
Menurut Ari, fasilitas itu niatnya disediakan bagi tamu yang hendak mengecek agenda Dewan, termasuk memafaatkan fasilitas internet gratisnya.
...Mayoritas situs porno itu dibuka pada malam hingga dini hari. "Mungkin orang iseng yang menggunakannya," kata Ari..
Fasilitas internet publik itu baru diketahui sering dipakai mengakses situs porno saat sejumlah wartawan hendak browsing membuka situs berita on-line. Saat iseng membuka History di browser komputer berlayar sentuh langsung terpampang sejumlah alamat situs porno.
Setidaknya, Tiga unit komputer dipasang di depan ruang masuk anggota dewan DPRD Jabar Jl. Diponogoro, Bandung, sejak Mei 2010 lalu. Komputer tersebut digunakan untuk mengakses agenda anggota DPRD Jabar.
Berdasarkan pantauan, Rabu (4/8/2010) dari 120 halaman yang diakses sekira 60 persen mengakses situs porno. Aksi itu dilakukan sekira Juli hingga Agustus 2010. Para pengakses situs cabul itu biasanya beraksi pada malam hari.
"Mayoritas situs porno itu dibuka pada malam hingga dini hari mungkin orang iseng yang menggunakannya," kata Ari.
Ari mengaku, malam hari fasilitas Kios K itu dimatikan. Hanya saja akses internet di gedung itu terus menyala 24 jam, termasuk fasilitas internet gratis via Hot Spot.
Menurut Ari, pihaknya sudah memasang filter untuk mencegah akses situs porno, termasuk memblok alamat IP situs porno. "Tapi tetap saja ada yang tembus," katanya.
Dia mencontohkan, IP situs Facebook yang berubah-ubah. Aktivitas membuka situs porno itu juga diakuinya, kerap terbaca di server internet, oleh pengakses internet yang menggunakan Hot Spot gratis Gedung Dewan.
Gara-gara itu, Sekretariat Dewan langsung memutus akses internet di Kios K itu. "Kita tutup total (akses internetnya)," kata Ari.
Polisi Datangi Gedung Sate
Polisi menyelidiki kasus terbukanya situs porno di internet umum Gedung DPRD Jabar. Dipimpin langsung Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Tubagus Ade Hidayat, 3 polisi mendatangi gedung dewan Rabu (4/8/2010) siang.
"Kita datang ke sini untuk mengkonfirmasi kebenaran informasi tersebut. Diketahui di historical internet dewan, ada situs porno," kata Tubagus kepada wartawan, Rabu (4/8/2010).
Tubagus mengatakan, berdasarkan informasi dari setwan, fasilitas internet tersebut dipasang untuk memudahkan publik mengakses informasi dewan. Namun, kata dia, ternyata ada yang menyalahgunakan.
..."Ini hanya dampak negatif dari adanya fasilitas internet umum di dewan. Di mana pun juga situs porno bisa saja dibuka," kata Tubagus...
"Ini hanya dampak negatif dari adanya fasilitas internet umum di dewan. Di mana pun juga situs porno bisa saja dibuka," kata Tubagus.
Lebih jauh Tubagus mengatakan, lantaran untuk publik, internet tersebut bisa diakses siapa saja. Sehingga, kata dia, pihaknya tak bisa mendeteksi siapa yang membuka situs porno tersebut.
"Kalau soal pidana, belum ada. Ini kan hanya dampak negatif saja," tandas Tubagus. Kasus memalukan terjadi di Gedung DPRD Jabar. Sebuah internet umum yang terpasang di dekat pintu masuk ternyata banyak menampilkan halaman situs porno. (Ibnudzar/anto)