Jakarta (voa-islam.com) -Konflik berbau agama yang menghiasi pemberitaan media belakangan ini dinilai budayawan Cak Nun adalah kesalahan seluruh pihak terutama kesalahan pada kepemimpinan. Cak Nun Menyoal berbagai masalah dan merujuk pada Pancasila sebagai akar permasalahannya. Sehingga menurutnya perubahan Pancasila yang tidak melibatkan Tuhan harus dirubah.
Menurutnya, "Persoalan kebebasan beragama ini bermula pada Pancasila, sehingga dasar negara tersebut seharusnya diubah menyeluruh." "Itu semua kesalahan bersama. Yang belajar agama tidak mengembangkan analisisnya, yang membuat kebijakan juga tidak memperbaharui konstitusi hukum di wilayah agama," ujar Cak Nun, Sabtu (21/8/2010), ketika ditemui pada acara Kilau Ramadhan, di Masjid Masjid Al-Ittihaad, Tebet, Jakarta.
Menurutnya, itu merupakan gambaran komunikasi sosial yang gagal di Indonesia. "Kesalahannya ada pada kesalahan kepemimpinan total baik itu di bidang agama, politik, ekonomi, sosial," ungkap budayawan yang besar di Yogyakarta ini.
..."Persoalan kebebasan beragama ini bermula pada Pancasila, sehingga dasar negara tersebut seharusnya diubah menyeluruh."...
Oleh karena itu, Cak Nun menilai "Perubahan menyeluruhlah yang perlu dilakukan negara ini, termasuk perubahan pada Pancasila sebagai dasar negara" Cak Nun Menambahi. Cak Nun beranggapan di dalam Pancasila, Tuhan tidak dilibatkan yang ada adalah konsep ketuhanan."
"Yang ada ketuhanan, itu kan rasa seolah ada Tuhan. Jadi Tuhan sebagai subjek tidak dilibatkan. Ini sama saja terkesan supaya Indonesia ada bau-bau ketuhanan," ujar Cak Nun.
Ia juga mengaku prihatin dengan kondisi Indonesia belakangan ini yang dirundung masalah keagamaan. Kondisi tersebut, menurutnya, mencerminkan bangsa ini tidak pernah menjadikan wacana ketuhanan sebagai wacana sungguhan. Syariat Islam sepakat euy!! (Ibnudzar/kps)