

 Jakarta (voa-islam.com) - Hampir sebulan Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Ustadz Abu  Bakar Ba'asyir mendekam di rumah tahanan Mabes Polri. Selama rentang  waktu tersebut, Ba'asyir mampu mencuri hati tersangka pemalsuan dokumen  L/C Bank Century, Mukhammad Misbakhun.
"Saya menangis setiap  mendengar desahan tarikan napas dan do'a beliau," ujar Misbakhun kepada wartawan di Jakarta, Jumat (10/9/2010).
..."Beliau seorang muslim yang kaffa. Saya mencium aroma surga bersama beliau," katanya bersemangat...
Menurut Misbakhun,  menatap mata Ba'asyir seolah memandang orang alim yang zuhud dan  istiqomah dalam ajaran Islam. "Beliau seorang muslim yang kaffa. Saya  mencium aroma surga bersama beliau," katanya bersemangat.
Misbakhun  menilai, kedekatannya dengan Ba'asyir sebatas mempelajari ilmu agama.  Kedekatan ini sekaligus sebagai rasa hormat anak muda kepada yang lebih  tua.
Bagi seorang politisi yang duduk di Senayan, merayakan puasa  Ramadan dan Idul Fitri di penjara adalah sebuah kesempatan yang sangat  monumental dan akan menjadi catatan sejarah yang indah dalam curriculum  vitae. Ini karena penjara telah menempa seseorang menjadi manusia  tangguh.
"Hilang sudah ketakutan, makin kuat benteng keimanan dan  makin berani. Allah bersama orang sabar yang terdzolimi," tuturnya.  "Saya ngobrol banyak hal. Termasuk untuk persiapan puasa syawal enam  hari di bulan Syawal." (Arsyil/trb)