View Full Version
Rabu, 22 Sep 2010

Konferensi Internasonal WAMY akan Hadirkan 700 Cendekiawan Muslim Sedunia

JAKARTA (voa-islam.com) - World Assembly of Muslim Youth (WAMY) atau Liga Pemuda Muslim Dunia akan menggelar konferensi internasional ke-11 di Jakarta. Konferensi yang akan berlangsung di Jakarta Convention Center, 2-4 Oktober ini, rencananya akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Konferensi empat tahunan ini mengambil topik Pemuda dan Tanggung Jawab Sosial dan akan dihadiri oleh sekitar 700 cendekiawan Muslim dan ahli filantropi dari 30 negara. Direktur WAMY Indonesia Ustadz Aang Suwandy mengatakan, sejumlah tokoh Islam dunia dari dalam dan luar negeri diperkirakan hadir, antara lain: Syekh Yusuf al-Qaradhawi (Ketua Dewan Islam Eropa), Dr. Mahathir Muhammad (Mantan Perdana Menteri Malaysia), Syekh Abdul Majid az-Zindani (Ketua Komite I’jaz Ilmi al-Qur’an), Syekh Salman Audah (dai dan cendekiawan Muslim terkemuka), Amr Khalid (dai dan penulis terkemu), Dr Zakir Naik (dai dan cendekiawan Muslim terkemuka), Isham Bashir (mantan Menteri Agama dan Wakaf Sudan) dan Dr Hidayat Nurwahid (mantan Ketua MPR RI). Tak ketinggalan, hadir pula Ketua WAMY Pusat yang juga Menteri Agama dan Wakaf Arab Saudi, Syekh Shalih Alu Syaikh.

“Konferensi yang untuk pertama kalinya digelar di Indonesia ini mempunyai makna penting dalam mendorong perubahan dan meningkatkan peran pemuda Muslim dunia, khususnya di Indonesia. Tak hanya itu, acara ini juga akan meningkatkan citra dan diplomasi Indonesia di dunia internasional. Ini bukti bahwa Indonesia sangat diperhitungkan di dunia Islam,” kata Suwandy.

...Konferensi empat tahunan ini akan dihadiri oleh sekitar 700 cendekiawan Muslim dari 30 negara, antara lain: Syekh Yusuf al-Qaradhawi, Syekh Shalih Alu Syaikh, Syekh Abdul Majid az-Zindani, Dr. Mahathir Muhammad, Dr Zakir Naik, Dr Hidayat Nurwahid, Syekh Salman Audah,  Isham Bashi, Amr Khali, dll...

Sementara itu, Sekjen WAMY Dr Shalih bin Sulaiman al-Wohaibi yang sempat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu, mengatakan, dipilihnya Pemuda dan Tanggung Jawab Sosialsebagai topik muktamar kali ini merupakan bentuk tanggung jawab WAMY terhadap pemuda Muslim dan tantangan yang mereka hadapi. “Saat ini masih banyak pemuda Muslim yang terhalang dalam mengaktualisasikan diri. Karena itu, keahlian mereka harus dikembangkan dan kemampuan mereka harus dibudidayakan,” ujarnya.

Upaya ini, kata Wohaibi, menuntut upaya yang serius dan sungguh-sungguh karena merupakan investasi untuk mendukung masyarakat di semua lini. Diharapkan konferensi ini dapat menjadi sumber yang memengaruhi pemuda dan melindungi perilaku mereka, serta menjaga nilai-nilai dan akhlaknya. “Selain itu, kami juga mendorong dilakukannya sebagian program-program tanggung jawab sosial, dan berupaya menemukan pengalaman-pengalaman positif untuk membangun program tanggung jawab sosial bagi pemuda.”

Wohaibi menambahkan, muktamar ini juga akan mengkaji sejumlah sisi teoritis tanggung jawab sosial dan kedudukannya dalam Islam serta peran lembaga-lembaga amal sosial. Dalam hal ini, lembaga-lembaga amal sosial dapat mengajukan program-program praktis dan aplikatif bagi pemuda. Lembaga-lembaga amal sosial, baik dari pemerintah maupun non pemerintah akan menyiapkan kesepakatan dan rekomendasi untuk meningkatkan tanggung jawab sosial bagi pemuda.

...WAMY merupakan lembaga internasional pertama yang menghimpun dan concern pada pembinaan generasi muda...

WAMY adalah organisasi Islam internasional yang independen dan lembaga yang mendukung kerja organisasi-organisasi Islam dan kepemudaan Islam dalam mengembangkan organisasi dan mengayomi masyarakat. Organisasi ini didirikan pada tahun 1972 M. WAMY merupakan lembaga internasional pertama yang menghimpun dan concern pada pembinaan generasi muda.

Sebagai lembaga internasional non-pemerintah (International Non-Government Organization/INGO) yang terdaftar di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), misi WAMY adalah melahirkan generasi baru yang lebih baik pada aspek mental dan moral, didukung dengan penguasaan keilmuan (sains dan teknologi) yang handal sehingga dapat bersaing dalam kancah kompetisi global yang semakin kompleks. [taz/mediacenterwamy]


latestnews

View Full Version