JAKARTA (voa-islam.com) – Hizbut Tahrir Indonesia (HTI ) mengecam Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Bekasi sebagai pihak yang arogan dan aktor Tirani Minoritas. Pasalnya, HKBP selalu menolak terhadap opsi-opsi yang ditawarkan Pemerintah Kota Bekasi, bahkan secara demonstratif berulang menyelenggarakan ibadat di jalanan sehingga mengganggu lingkungan, menunjukkan sikap Arogansi.
Demikian dikatakan juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia, Muhammad Ismail Yusanto dalam press releasenya, Kamis (23/09/2010).
…sikap arogan HKBP dan usaha memaksakan kehendak dengan cara membangun opini negatif tentang kebebasan beragama negeri ini, semakin menunjukkan apa yang disebut tirani minoritas…
Menurutnya, sikap arogan dan usaha memaksakan kehendak yang dilakukan dengan berbagai cara, termasuk dengan cara membangun opini negatif tentang kebebasan beragama negeri ini serta dengan mengundang intervensi pihak luar negeri oleh HKBP dan para pendukungnya, menunjukkan di negeri ini makin berkembang apa yang disebut TIRANI MINORITAS, yang sudah berkembang di sejumlah aspek kehidupan berbangsa.
“Tirani minoritas dapat berkembang di negeri ini akibat gagalnya negara dalam melindungi kepentingan mayoritas rakyat yang Muslim, sekaligus menjaga kepentingan kaum minoritas, yang dipicu oleh lemahnya landasan teologis negara ini. Sehingga tidak jelas pula pijakan yang digunakan dalam menata kehidupan masyarakat yang majemuk,” katanya.
Oleh karena itu, menurut Ismail, konflik kepentingan antara mayoritas dan minoritas, kata dia, akan terus berlangsung selama masyarakat dan negara ini diatur dengan sistem sekuler. Sistem ini tidak memiliki basis teologis yang jelas untuk menata secara adil antara kepentingan mayoritas muslim dan minoritas non muslim.
…Hizbut Tahrir Indonesia mengecam keras sikap arogan pihak HKBP, padahal warga di Ciketing Asem sudah sangat toleran…
Berkenaan dengan hal itu, Hizbut Tahrir Indonesia mengecam keras arogansi pihak HKBP, dengan tiga pernyataan sikap berikut:
1. Mengecam keras sikap arogan pihak HKBP, padahal warga di Ciketing Asem sudah sangat toleran. Dua puluh tahun lebih mereka menahan diri terhadap semua kegiatan HKBP di sana. Tapi sikap toleran ini ditanggapi oleh HKBP dengan sikap yang tidak mengindahkan peraturan, ketertiban dan ketenteraman umum serta aspirasi warga di sana.
2. Menyerukan kepada pemerintah untuk bertindak tegas terhadap HKBP, dan tegas berkenaan dengan pengaturan pembangunan tempat ibadah agar tidak merugikan kepentingan masyarakat yang mayoritas muslim.
….Hizbut Tahrir Indonesia menolak Tirani Minoritas, dan menyerukan kepada masyarakat untuk melakukan perlawanan, karena sikap semacam ini sangat merugikan rakyat negeri ini yang mayoritas muslim….
3. Menolak TIRANI MINORITAS, dan menyerukan kepada masyarakat untuk melakukan perlawanan, karena sikap semacam ini sangat merugikan rakyat negeri ini yang mayoritas muslim. Bila dibiarkan, bukan tidak mungkin sikap semacam ini akan berkembang menjadi diktator minoritas yang tentu akan lebih merugikan lagi kepentingan rakyat banyak yang mayoritas muslim itu. [taz/tribun]