MALANG-JATIM (voa-islam.com) – Malang betul masa depan generasi penerus Kabupaten Malang, Jawa Timur. Data resmi Balitbang Pemerintah Kabupaten Malang mencatat 40 persen pelajar di Kota Apel itu pernah melakukan seks bebas. Di tangan generasi yang rusak moral, betapa malangnya nasib Kabupaten Malang.
Situs resmi Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra) merilis data yang sangat menghebohkan (www.menkokesra.go.id). Disebutkan, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh konsultan Balitbang Pemkab Malang, yaitu CV Orbit Nusantara, tercatat 40% pelajar di Kabupaten Malang (Jatim) pernah melakukan seks bebas alias hubungan intim suami-istri.
Bahkan Wakil Bupati Malang, Rendra Kresna, sangat panik saat dikonfirmsi soal temuan pelanggaran asusila di tingkat pelajar SMA itu. Bahkan, dia sangat marah karena merasa tidak dilapori soal hasil temuan itu.
...Wakil Bupati Malang sangat panik saat dikonfirmsi soal temuan pelanggaran asusila di tingkat pelajar SMA itu. Bahkan, dia sangat marah...
“Masak jumlahnya begitu banyak, ini jelas tidak mungkin. Saya akan panggil mereka untuk meminta klarifikasi,” kata Rendra berapi-api saat ditanya komentarnya mengenai hasil temuan tersebut, Senin (4/10/2010).
Rendra bahkan balik meragukan hasil penelitian. “Saya sangat meragukan hasil penelitian itu. Saya berkeyakinan hasil penelitian itu tidak valid, karena tak sesuai dengan fakta di lapangan. Untuk itu saya akan meminta Balitbang Pemkab Malang untuk memberikan klarifikasi soal tersebut,’’ ujar Rendra.
Rendra yang juga politisi Partai Golkar ini menilai jumlah 40 persen dari pelajar setingkat SMA itu sangat banyak. Jika pelajar SMA, MA, SMK dan yang sederajat di wilayah Kabupaten Malang ada sekitar 36 ribu, maka sesuai hasil penelitian tersebut, siswa yang pernah melakukan seks ada sekitar 16 ribu siswa lebih.
Oleh karena itu, Rendra berjanji akan memanggil Balitbang Pemkab Malang tersebut. Rendra yang terpilih menjadi Wabub Malang periode 2010-2015 ini bahkan mengancam akan memberikan sanksi tegas kepada Balitbang bila hasil penelitian tersebut tak bisa dipertanggungjawabkan. “Nanti juga akan saya beri sanksi,” tuturnya.
Menanggapi pihak-pihak yang meragukan hasil penelitiannya, CV Orbit Nusantara selaku konsultan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pemkba Malang siap diklarifikasi. Sebab, temuan tentang 40 persen pelajar di wilayah Kabupaten Malang yang pernah melakukan hubungan seks bebas itu merupakan hasil penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan.
“Kalau melihat hasil penelitian itu siapapun kaget. Jangankan Pak Wabup, saya sendiri pun heran dan tidak percaya. Sebab, saya tidak menyangka jumlah pelajar yang mengaku pernah melakukan hubungan intim layaknya suami istri itu akan sebanyak itu,’’ kata peneliti CV Orbit Nusantara, Hasan Abadi, Selasa (5/10/2010).
Meski begitu, kata Hasan yang juga Ketua LPM Pendidikan Tinggi Agama Islam Raden Patah Kabupaten Malang ini, jumlahnya memang tidak sampai 40 persen. Sebab, kata dia, yang benar adalah sebanyak 29 persen.
Kendati hanya sebanyak 29 persen, kata dia, jumlahnya masih masuk kategori sangat mengkhawatirkan. Sebab, jumlah siswa di wilayah Kabupaten Malang ada sekitar 36 ribuan. Kalau 29 persen berarti ada sekitar 11 ribuan lebih siswa yang sudah melakukan seks bebas.
Untuk itu, lanjut alumni pascasarjana Universitas Brawijaya Malang ini, penelitian yang dilakukan itu bisa dipertanggungjawabkan, karena tidak asal-asalan.
...Penelitian ini menggunakan metodologi ilmiah. Sehingga, hasilnya pun bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sample diambil di delapan kecamatan dari 33 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Malang...
Penelitian untuk mengetahui pemahaman pelajar tentang seks dan narkoba itu menggunakan metodologi ilmiah. Sehingga, hasilnya pun bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Oleh karena itu, Hasan tetap berkeyakinan hasil penelitian yang dilakukan akurat. Sebab, menurut dia, metodologi yang diterapkan dalam penelitian tersebut tidak hanya menggunakan model random sampling dan survei dalam pengumpulan datanya.
Peneliti, lanjut pria yang juga Kepala Sekolah SMK Cendekia Bangsa ini, juga melakukan wawancara terhadap responden yang menjadi sample dalam penelitian tersebut. Dia menjelaskan bahwa sample yang diambil secara acak itu pun diyakini representatif.
Menurut Hasan yang juga mantan Ketua Forum Mahasiswa Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang ini, sample diambil di delapan kecamatan dari 33 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Malang.
Di antaranya Kecamatan Pakis, Singosari, Dau, Kepanjen, Turen, dan Gondanglegi. Pengambilan responden di tiap kecamatan itu diakui tidak sama. Responden paling banyak diambil dari daerah yang terkenal dengan sentra-sentra santri.
Jumlah responden seluruhnya, kata Hasan, sebanyak 404 orang. Mereka diambil dari berbagai sekolah menengah atas dan yang sederajat. Misalnya, SMA SMK, dan Madrasah Aliyah.
Penelitian itu dilakukan selama dua bulan, mulai Juli hingga Agustus 2010. Berdasarkan hasil penelitian itu ternyata jumlah pelajar yang mengaku pernah melakukan seks bebas itu jumlahnya 29 persen. Mereka melakukan seks bebas dengan berbagai alasan. Dia contohkan seperti alasan ekonomi, keharmonisan keluarga, dan lain-lain.
...hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pemahaman remaja soal seks dan narkoba bisa dipertanggungjawabkan...
Karena itu, kata Hasan, hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pemahaman remaja soal seks dan narkoba bisa dipertanggungjawabkan. "Saya siap diklarifikasi siapapun dan kapanpun,’’ pungkasnya. [taz/dari berbagai sumber]