Bandung (voa-islam.com) –Letusan Gunung Merapi memang dahsyat. Hujan abu dari gunung berapi itu tak hanya menimpa kawasan Magelang, Klaten, Sleman, Yogyakarta, dan sekitarnya namun juga wilayah Bandung, Jabar yang berjarak sekitar 500 km dari Magelang (lokasi Gunung Merapi).
Jika Kamis (4/11) abu mulai dirasakan warga Kabupaten Garut dan sebagian Kabupaten Bandung, maka pada Jumat (5/11) hujan abu mulai melanda Kota Bandung. Hujan abu di Kota Bandung memang masih sedikit dan sulit terdeteksi oleh mata dalam sepintas.
"Saya tahunya melihat di kaca mobil. Kok ada butiran putih,’’ kata Udan Hamdani (50 tahun), warga Jl Citarum, Kota Bandung. Menurut Udan, hujan abu tersebut mulai terlihat sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu, ia baru selesai shalat Jumat di Masjid Pusdai, Jl Diponegoro. Begitu melihat kaca mobil, ada butiran sangat kecil di bagian kaca depan kendaraan tersebut. Setelah diamati ternyata butiran sangat kecil itu mirip dengan abu.
...‘’Saya lihat di teras rumah kok banyak debu. Makin lama makin banyak. Saya baru sadar abu tersebut dari Gunung Merapi," paparnya...
Semakin lama semakin banyak abu yang menempel di kaca mobil. Tak hanya mobil Udan, beberapa kaca mobil lain juga mengalami hal yang sama.
Dari hasil pantauan, hujan abu mulai melanda wilayah Kota Bandung pada Jumat pagi. Menurut penuturan Kiki (30), warga Cileunyi, hujan abu mulai terlihat di wilayahnya sejak pukul 09.30 WIB. Ia pun mulai sadar akan adanya hujan abu ketika melihat bagian atap mobilnya yang berwarna hitam.
"Sangat jelas butiran abu tersebut. Warnanya putih keabuan,’’tutur dia. Karena takut berdampak negatif terhadap kesehatan, Kiki menganjurkan keluarganya menggunakan masker. Ia khawatir hujan abu tersebut akan semakin banyak. Ia mengatakan, sehari sebelumnya, keluarganya yang berada di Pangalengan juga mengabarkan adanya hujan abu.
Hal serupa juga diungkapkan Dewi Yanti (35) warga Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung. Kata dia, hujan abu mulai dirasakan sekitar pukul 12.00 WIB. Awalnya ia tak menyadari, bahwa hujan abu mulai menerpa wilayahnya. ‘’Saya lihat di teras rumah kok banyak debu. Makin lama makin banyak. Saya baru sadar abu tersebut dari Gunung Merapi," paparnya.
Masker Diborong Warga Bandung
Menyusul maraknya hujan debu vulkanik itu, warga Kota Bandung antre membeli masker di sejumlah apotek. Saking banyaknya warga yang membutuhkan, persediaan masker di sejumlah apotek ludes.
Warga yang tak kebagian mendapatkan masker, terpaksa berkeliling ke sejumlah apotek dan toko obat. Semisal di apotek yang berlokasi di Jl Karapitan, Kota Bandung, terlihat antrean warga membeli masker. “Saya sudah lama antre katanya masih ada masker di apotek ini,” ujar Hudana, salah seorang warga Kota Bandung, Jumat (5/11).
Dia menyebutkan, harga masker perbuah sebesar Rp 1.500, namun sayangnya hampir semua apotek kehabisan masker. Warga yang tak kebagian membeli masker terpaksa menggunakan sapu tangan atau kain. “ Utamanya para pengendara sepeda motor,” tambahnya.
Sebelumnya, hujan abu vulkanik itu terjadi di wilayah Tasikmalaya. Hujan abu terus meluas hingga ke Cimahi dan akhirnya menebar juga di wilayah Kota Bandung. (Arsyila/rpo)