Jakarta (voa-islam.com) - Semua orang geregetan dengan ulah Gayus Tambunan yang masih saja menyuap saat di tahanan. Termasuk Anggota Komisi III DPR, Ruhut Sitompul. Ruhut geram dan meminta agar Gayus dihukum mati saja.
"Walaupun aset sudah disita, dia bisa mengancam menyanyi kepada mafia di luar kalau dia tidak dikasih uang. Kayaknya dia tidak merasa berdosa, saya kira Gayus harus dihukum mati biar tidak melakukan perbuatannya menyuap polisi lagi," ujar Ruhut, Sabtu (13/11/2010).
...Kayaknya dia tidak merasa berdosa, saya kira Gayus harus dihukum mati biar tidak melakukan perbuatannya menyuap polisi lagi," ujar Ruhut...
Ruhut meminta Gayus dihukum mati bukan tanpa sebab. Ruhut tak mau Gayus melenggang bebas dari tahanan karena membeli hukum. "Apalagi saya lihat ada penilaian psikolog dia psikopat, itu kan bahaya, dia bias-bisa tidak dihukum dan bebas begitu saja," keluh Ruhut.
Ruhut kemudian berharap Polri terus mengembangkan kasus Gayus hingga mengarah ke sejumlah oknum di luar penjara yang terus mensuplai uang kepada Gayus. Menurut Ruhut, Gayus sudah menjadi sosok yang ditakuti di kalangan mafia pajak.
"Dalam kasus ini perlu dikembangkan, jangan Gayus tambunan sudah menjadi jagoan dia sudah merasa punya ATM dimana-mana yaitu orang yang bersekongkol dengan dia dalam penggelapan pajak," papar Ruhut.
Di internal Kepolisian, Ruhut mendorong agar terus dilakukan pembersihan. Ruhut curiga Gayus sudah menyuap sejumlah aparat Kepolisian.
"Oleh karena itu semua oknum yang terlibat dengan Gayus sampai petingginya di Kepolisian harus dihukum seberat-beratnya sampai dipecat karena sangat mencoreng citra penegakan hukum kita di tengah musibah," pinta Ruhut.
Kepada Kapolri, Ruhut meminta terus mendorong anak buahnya mengusut kepergian Gayus ke Bali. Menurut Ruhut, hal ini sangat mencoreng citra penegakan hukum di Indonesia. "Saya yakin Kapolri tidak terlibat. Tapi saya minta Kapolri jemput bola usut ini," pungkasnya.
Prof Achmad Ali: Gayus Memang Layak Dihukum Mati
Sementara itu, Prof Achmad Ali menilai suap menyuap sepertinya sudah menjadi 'hobi' Gayus Tambunan. Karena 'hobi' jeleknya yang merugikan ini Gayus dinilai layak dihukum mati.
"Dia ini sudah melakukan kejahatan yang berulang. Pasti ada jeratan pidana barunya. Harus dihukum berat, layak dihukum mati," ujar pengamat hukum pidana Prof Achmad Ali dalam diskusi di Warung Daun, Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (13/11/2010).
..."Orangnya ini mentalnya sudah parah, jago menyuap" ujar Prof Achmad Ali...
Bila tidak ada hukuman yang berat dan tegas, Ali khawatir kasus serupa akan terulang lagi dengan aktor yang berbeda. Selain itu tanpa hukuman berat Gayus juga bisa mengulangi lagi. "Orangnya ini mentalnya sudah parah, jago menyuap," sambung pengajar Unhas ini.
Dari informasi yang berkembang, orang yang melakukan suap untuk keluar rutan bukan hanya Gayus. Karena itu butuh hukuman yang bisa menimbulkan efek jera.
"Sanksi untuk petugas yang terima suap juga jangan hanya sekadar dipecat tapi juga dipidanakan," sambung Ali.
Ketua MK: Jangan Sampai Gayus Mati Kasusnya Habis
Senada dengan itu, menurut Mahfudz MD, Gayus Tambunan dinilai tak ubahnya wistle blower menyusul terungkapnya kasus suap terhadap Rutan. Karena itu keamanan dan keselamatan Gayus harus dijamin selama di dalam tahanan.
Hal tersebut dikatakan Ketua MK, Mahfudz MD, di sela diskusi radio bertajuk 'Kejaksaan dalam Kandungan'. Diskusi berlangsung di resto Warung Daun, Jl Cikini Raya, Jakarta, Sabtu (13/11/2010). "Gayus harus diselamatkan, jangan sampai dia meninggal lalu habis kasusnya," kata Mahfudz.
Sebelumnya dia menyatakan apresiasi terhadap Kapolri Timur Pradopo yang telah bertindak cepat dengan menggelar penyelidikan internal. Sebab memang patut diduga ada jaringan yang lebih besar di balik praktek suap terhadap Karutan Mako Brimob, Iwan Siswanto.
"Ini harus dibongkar tuntas. Jadi bukan cuma Gayus dan petugas rutan, tetapi lebih luas lagi," tegas Mahfudz. Bekas Menteri Pertahanan ini menyatakan harapannya kepada Kapolri Timur Pradopo. Mahfudz yakin Timur mampu melaksanakan pembersihan jajaran Polri dari ulah para oknum.
"Saya menaruh harapan besar kepada Pak Timur untuk bisa mengungkapnya. Pak Timur bukan orang dalam, jadi tidak tersandera oleh kepentingan apapun," ujarnya.
Seperti diketahui, seorang pria yang wajah dan perawakannya sangat mirip Gayus Tambunan terlihat menonton turnamen tenis Commonwealth Bank Tournament of Champions 2010 di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/11) pekan lalu. Pria tersebut mengenakan kacamata dan berambut tebal lurus yang diduga wig.
Belakangan terungkap, Gayus Tambunan sering tidak berada di dalam sel tahanannya di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Kepada penyidik Bareskrim Mabes Polri, terdakwa kasus mafia pajak itu mengaku 'menyetor' Rp 50 juta sampai Rp 60 juta kepada Karutan Mako Brimob, Iwan Siswanto, untuk mendapatkan keleluasaan itu. (LieM/dto)