

Surabaya (voa-islam.com) - Untuk membantu para korban bencana alam  yang akhir-akhir ini sering melanda bangsa Indonesia, Pengurus Pusat  (PP) Muhammadiyah, mengeluarkan fatwa agar hewan-hewan kurban yang  disembelih disalurkan kepada para korban bencana baik di Wasior,  Mentawai maupun Merapi.
“Karena mereka sangat-sangat membutuhkan  sekali. Saya sudah berkunjung ke tenda-tenda pengungsi. Sore ini pun  akan ke Yogyakarta,” kata Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin, usai  memberikan Khotbah Idul Adha di Surabaya, Selasa (16/11/2010).
Tak  hanya itu, rencananya PP Muhammadiyah lewat Lazis Muhammadiyah juga  telah telah mengumpulkan hewan kurban yang kemudian akan diberikan  kepada para pengungsi.
...“Insya Allah besok pagi saya akan menyembelih secara simbolis di GOR Maguwoharjo, Yogyakarta. Kalau tidak salah sekira seribu hewan kurban berhasil dikumpulkan...
Insya Allah besok pagi saya akan  menyembelih secara simbolis di GOR Maguwoharjo, Yogyakarta. Kalau tidak  salah sekira seribu hewan kurban berhasil dikumpulkan, dan 200 di  antaranya adalah sapi. Sedangkan sisanya adalah kambing,” ujar Din  Syamsudin.
Selain menyerahkan hewan kurban untuk para pengungsi,  Muhammadiyah rencananya juga akan memberikan bantuan berupa sapi perah  kepada para pengungsi Merapi.
Pemberian bantuan sapi perah ini  teknisnya akan diserahkan kepada Muhammadiyah Dissaster Center (DMC)  yang mengetahui detail kebutuhan di lapangan.
“Pemberian bantuan sapi perah kepada para pengungsi Merapi ini, mudah-mudahan ekonomi mereka bisa bangkit kembali,” ujar Din.
Din Serukan Pertobatan Nasional
Bertindak sebagai khotib Din Syamsudin menerangkan tentang keberagamaan yang sejati adalah bukan hanya beriman kepada Tuhan, namun juga harus berdampak pada kemashalatan umat manusia.
...Mulai presiden hingga kepala desa agar melakukan tobat nasional. Mereka harus menjauhkan diri dari perbuatan syirik. menyekutukan Allah,” ujar Di...
Atas  bencana yang terus menerus melanda bangsa Indonesia, Din Syamsudin juga  menyerukan agar bangsa Indonesia melakukan pertobatan nasional.  Perobatan nasional ini terumata harus dilakukan oleh para pemimpin baik  pemimpin formal dan pemimpin informal.
“Saya sekali lagi  mengingatkan kepada para pemangku amanat, baik formal maupun informal.  Mulai presiden hingga kepala desa agar melakukan  tobat nasional. Mereka  harus menjauhkan diri dari perbuatan syirik. menyekutukan Allah,” ujar  Din Samsudin. (LieM/ozo)