View Full Version
Jum'at, 19 Nov 2010

Dubes Arab Saudi: Oknum Penganiaya TKW Sumiati Akan Diproses Hukum

JAKARTA (voa-islam.com) – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi prihatin dan mengecam kasus kekerasan majikan di Arab Saudi terhadap Sumiati, TKW asal Indonesia. Pemerintah Kerajaan akan menikdak tegas majikan yang dinilai biadab itu.

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui Duta Besar untuk Indonesia, Ustadz Abdurrahman Al-Khayyath Abdurrahman Al-Khayyath menyesalkan kasus penganiayaan oleh warga Arab Saudi terhadap tenaga kerja Indonesia asal Dompu, Bima, Nusa Tenggara Barat, Sumiati binti Salan Mustapa (23). Perbuatan majikan yang menggunting sebagian mulut Sumiati dikecam sebagai tindakan biadab.

Namun, ditegaskannya, penganiayaan yang dialami Sumiati itu adalah kasus khusus dan tergolong kasus nyeleneh. “Kasus yang dialami Sumiati jarang terjadi di Saudi. Dan baru kali terjadi kasus seperti ini. Kasus ini kecil jika dibandingkan dengan jumlah TKI di Indonesia yang sangat besar. Kasus ini juga bisa terjadi di Arab Saudi, Indonesia, dan negara lainnya di dunia,” kata Dubes Al-Khayyath dalam konferensi pers di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Kamis (18/11/2010).

....Kasus yang dialami Sumiati jarang terjadi di Saudi. Dan baru kali terjadi kasus seperti ini. Kasus ini kecil jika dibandingkan dengan jumlah TKI di Indonesia yang sangat besar....

Al-Khayyath mengaku prihatin dengan tragedi yang menimpa Sumiati yang tergolong sadis. Walau demikian, kata dia, pihak berwajib di Arab Saudi telah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap kasus memilukan ini. “Aparat berwenang di Kerajaan Saudi akan melakukan upaya-upaya hukum dalam memproses kasus tersebut. Akan ada pemberitahuan secara transparan terkait perkembangan kasus ini. Kami akan bekerjasama dengan pihak KBRI di Riyadh,” jelas Al-Khayyath.

Kerajaan Arab Saudi sangat peduli dengan perlakuan kekejaman yang diderita Sumiati oleh keluarga Khalid Saleh Al-Akhmin di Madinah, Arab Saudi. Untuk itu, Al-Khayyath telah melakukan pertemuan dan koordinasi dengan Menteri Luar Negeri Marti Natalegawa dan Menteri Negara Pendayagunaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar.

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, kata Dubes Al-Khayyath, sungguh-sungguh menyesalkan pula fakta bahwa peristiwa itu terungkap dan beritanya menjadi sangat besar khususnya di Indonesia pada saat kedua negara dalam suasana Idul Adha, dan di hari-hari puncak pelaksanaan ibadah Haji di Mekkah.

“Kami sampaikan kesedihan mendalam atas apa yang dialami oleh Sumiati dan para pekerja yang juga merasakan hal yang sama,” ujar Al-Khayyath.

....Pemerintah Arab Saudi sungguh-sungguh menyesalkan bahwa peristiwa itu terungkap dan beritanya menjadi sangat besar di Indonesia pada saat suasana Idul Adha, dan di hari-hari puncak pelaksanaan ibadah Haji di Mekkah....

Al-Khayyath berharap majikan Sumiati, Khalid Saleh Al-Akhmin diberi hukuman sesuai dengan perbuatannya. “Pemerintah Arab akan konsen dan memberikan perhatian mendalam terhadap pekerja Indonesia dan keberlangsungan kerja di sana. Kita juga berharap agar pelaku ditindak sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku di Arab Saudi,” katanya.

Dubes Al-Khayyath menambahkan, Pemerintah Arab Saudi menginginkan agar Pemerintah Indonesia lebih dari 1 juta TKI. Jika dibandingkan dengan kasus yang timbul seperti kasus Sumiati itu, maka persentase negatifnya sangat kecil.

Selain itu, mayoritas tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi merasa senang bekerja di negara itu dan tidak sedikit yang datang berulangkali setelah kontrak kerjanya habis. Fakta itu menunjukkan bahwa aspek negatif dari keberadaan pekerja-pekerja Indonesia di Arab Saudi sangatlah kecil.

Rata-rata pekerja Indonesia di Arab Saudi selalu diajak para majikan mereka manakala mereka berlibur ke Eropa atau negara-negara lain. Selain itu, fasilitas kesehatan, kamar dan makan sepenuhnya ditanggung majikan sehingga gaji hampir bisa disimpan secara utuh.

Al-Khayyath menambahkan, para pekerja asing di Arab Saudi, bukan hanya dari Indonesia, mendapat perlindungan hukum sepenuhnya dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. “Apalagi yang dari Indonesia, karena kita sama-sama negara Muslim,” kata Dubes, yang menyayangkan pemberitaan media di Indonesia cenderung tidak berimbang.

Di mata pemerintah Arab Saudi, sambung dia, pekerja asal Indonesia sangat diutamakan karena mereka memiliki akhlak dan tutur kata yang santun. “Sehingga kami perlakukan dengan istimewa. Mereka juga memiliki keinginan untuk kembali bekerja di sini (Arab Saudi),” pungkasnya.

Dubes Al-Khayyath menegaskan, Pemerintah Arab Saudi menjamin penuh keselamatan para pekerja asing di negerinya. Karenanya, ia berani memastikan bahwa tersangka pelaku penyiksaan terhadap Sumiati itu akan dimintai pertanggungjawaban sepenuhnya dan akan diperiksa secara hukum. Selanjutnya, berdasarkan bukti-bukti yang sedang dikumpulkan aparat hukum Arab Saudi, tersangka pelaku akan bisa segera diajukan ke pengadilan.

“Kami menjamin keselamatan tiap orang yang datang ke Saudi, baik itu tenaga kerja maupun wisatawan, walau tanpa MoU. Dan kami menjamin bahwa proses hukum terhadap pelaku penyiksaan akan terus berjalan sesuai dengan mekanisme dan undang-undang yang berlaku di Saudi,” tegasnya.

Al-Khayyath menambahkan, Arab Saudi menganut prinsip adanya persamaan di mata hukum. Siapa pun yang terlibat dan melanggar hukum akan diproses tanpa pandang bulu. Dalam kasus Sumiati, pemerintah Saudi membentuk pengadilan khusus untuk memprosesnya. “Kepada tersangka akan dijatuhkan vonis sesuai dengan perbuatannya, bisa berupa pemenjaraan ataupun denda,” katanya.

....Arab Saudi menganut prinsip adanya persamaan di mata hukum. Siapa pun yang melanggar hukum akan diproses tanpa pandang bulu. Dalam kasus Sumiati, pemerintah Saudi membentuk pengadilan khusus untuk memprosesnya....

“Dan kami akan terus memberikan informasi secara transparan kepada KBRI di Riyadh terkait dengan perkembangan kasus ini hingga dijatuhkannya vonis. Kami juga akan memberikan informasi kepada media-media di Indonesia tanpa ada satupun yang ditutup-tutupi,” tegas Al-Khayyath.

Guna mempercepat proses hukum atas kasus tersebut, Kedutaan Besar Arab Saudi di Indonesia telah mengeluarkan sejumlah visa untuk para pejabat teras Indonesia yang akan berangkat ke Saudi. Mereka adalah para pejabat yang ditugaskan oleh Presiden RI untuk memberikan advokasi terhadap Sumiati. [taz/aa]


latestnews

View Full Version