JAKARTA (voa-islam.com) – Menanggapi polemik apartemen mewah yang ditempati Buya Syafii Maarif, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay turun gunung, siap konfrontasi bela Syafii Maarif.
Dalam pernyataan sikapnya Saleh menuding pemberitaan yang dimuat di Tabloid Suara Islam edisi 101 yang menuding Syafii Maarif menerima apartemen mewah senilai Rp 2 miliar dari Abu Rizal Bakrie, benar-benar menyinggung perasaan para kader Pemuda Muhammadiyah.
“Tuduhan itu sangat mendiskreditkan tokoh dan panutan warga Muhammadiyah. Berita itu, tidak lebih daripada fitnah yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pemberitaan itu juga sangat tidak kontekstual, mengingat Buya Syafii Maarif dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai tokoh yang konsisten menentang segala bentuk tindak pidana korupsi,” jelasnya.
Saleh menambahkan, keseriusan Buya Syafii Maarif dalam upaya memberantas korupsi di negeri ini telah ditunjukannya melalui berbagai kegiatan yang dilakukannya baik dalam bentuk aksi di berbagai forum maupun tulisan-tulisannya di berbagai media massa. Beliau juga tercatat telah dipercaya oleh pemerintah RI untuk menjadi salah seorang tim panitia seleksi anggota Komisi Pemberantasan Korupsi.
“Sebagai apresiasi terhadap upaya-upaya konsisten beliau dalam memperjuangkan keadilan, kedamaian, dan penegakan supremasi hukum Indonesia, telah banyak pula lembaga-lembaga nasional, regional dan international yang telah menganugerahkan penghargaan kepada beliau. Pengakuan berbagai pihak ini merupakan bukti lahiriyah bahwa Buya Syafii Maarif adalah tokoh bersih yang patut dijadikan sebagai panutan oleh semua pihak, termasuk para penguasa dan pengusaha,” tegasnya.
Karena itu PP Pemuda Muhammadiyah menuntut agar Tabloid Suara Islam segera menyampaikan permohonan maaf kepada Buya Syafii Maarif atas berita fitnah yang dimuat tabloid tersebut. Pemuda Muhammadiyah siap berdiri di barisan paling depan untuk membela dan melindungi tokoh-tokoh Muhammadiyah.
“Kami mendesak Tabloid Suara Islam untuk mengungkapkan terselubung dibalik pemberitaan yang mendiskreditkan Prof. Dr. Ahmad Syafii Ma’arif. Oleh karena tidak didasarkan atas bukti-bukti dan tanpa didahului klarifikasi, kami menilai bahwa pemberitaan ini tidaklah lahir begitu saja, tetapi mungkin telah dipesan oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki niat jahat atas dasar kepentingan-kepentingan pragmatis yang mengiringinya,” tutupnya. [taz/desastian]
Berita Terkait: