KLATEN (voa-islam.com) – Setelah Masjid Syuhada Kotabaru Yogyakarta diguncang ledakan bom dua hari menjelang perayaan Natal kemarin, kali ini giliran Masjid At-Ta'awun yang belokasi di jalan Jogya-Solo di teror dengan 2 buah "bom" palsu.
Dua buah benda mencurigakan yang diduga bom rakitan ditemukan tergeletak di kompleks Masjid At-Ta'awun di Jalan Jogja-Solo, Kaliwingko, Desa Banaran, Kecamatan Delanggu, Klaten, pada Kamis (30/12).
Kejadian yang menggegerkan itu membuat ratusan warga langsung berdatangan ke lokasi kejadian.
Dilansir dari Solopos.com penjaga mesjid, Mrajak, 35, warga Kaliwingko, Banaran, Delanggu, mengatakan saat ia sedang bersih-bersih dan membuang sampah di belakang masjid sekitar pukul 05.00 WIB, dirinya curiga melihat onggokan benda dibungkus plastik. “Benda itu tergeletak di emperan masjid di dekat tempat penyimpanan keranda mayat,” jelasnya di lokasi pada wartawan.
Mulanya, saksi mengira barang itu milik jemaah yang ketinggalan. Sebab sebelumnya ada rombongan bus yang singgah untuk Salat Subuh. Penasaran, Mrajak mengecek barang itu. Dia bercerita, plastik itu berisi kaleng wafer yang tersambung dengan kabel dan ada jamnya. Menurutnya, jarum jam pada rangkaian benda itu terlihat masih bergerak.
Khawatir terjadi sesuatu, saksi melaporkan temuannya kepada ketua takmir masjid setempat yang diteruskan ke kepolisian. Beberapa saat kemudian, aparat Polres Klaten dipimpin Kapolres AKBP Agus Djaka Santosa datang ke lokasi. Tim Jihandak pun didatangkan untuk mengevakuasi benda mencurigakan tersebut.
..plastik itu berisi kaleng wafer yang tersambung dengan kabel dan ada jamnya. Menurutnya, jarum jam pada rangkaian benda itu terlihat masih bergerak..
Terdengar dua kali bunyi dentuman saat tim Jihandak meledakkan benda mencurigakan itu. Sebelum melakukan peledakan, tim memperingatkan warga agar menjauhi lokasi.
Masyarakat jangan terprovokasi
Sementara itu terkait dengan penemuan benda yang mirip bom tersebut, Mabes Polri mewanti-wanti masyarakat, khusunya yang ada di wilayah Solo dan Klaten untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu penemuan bom dilokasi rumah ibadah.
Menurut Kadiv Humas Mabes Polri, ada pihak yang mencoba untuk mengail di air keruh .
"Pelaku diduga bermaksud menimbulkan teror atau provokasi untuk memecah belah umat," kata anton.
Dia menjelaskan benda mirip bom itu ternyata berisikan tanah dan kotoran sapi. Tabung yang mirip detonator hanya berisikan potongan kertas dan jam weker asli.
"Tidak ada hubungannya dengan bahan peledak," tambah Anton.
Polri kini tengah berupaya keras menyelidiki siapa pelaku yang sengaja membuat kericuhan ini. "Saat ini identifikasi pelaku dalam proses penyelidikan oleh Polda Jateng," tutupnya. (aa/sp, dtk)
Berita terkait :