View Full Version
Kamis, 13 Jan 2011

Peringatan Syahrul Intifadhah II: Superpower Tentara Israel Hanyalah Mitos Belaka

“Bangsa zionis Israel tidak bisa diperangi dengan pena, tapi harus dengan senjata. Seperti halnya bangsa Indonesia memerangi penjajah Belanda dan Inggris ketika itu, sekalipun hanya dengan menggunakan bambu runcing. Hingga bangsa kolonial itu terusir dari bumi Indonesia.”

Demikian orasi Ketua Komite Nasional Rakyat Palestina (KNRP) DR Muqoddam Cholil dalam peringatan “Syahrul Intifadhah II” di Kampus Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI Sawangan, Jawa Barat, belum lama ini. Selain orasi juga digelar konser amal dengan menampilkan parade nasyid, di antaranya Izzatul Islam (Izis), Brigief, Thumband dan tim nasyid lainnya.

Menurut Ketua SEBI Solidarity For Palestine (SSP) Aef Saefullah, Syahrul Intifadhah adalah kegiatan kemahasiswaan untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina, baik dengan doa maupun penggalangan dana. “Diharapkan, kegiatan ini bisa menumbuhkan kesadaran kepada mahasiswa untuk memiliki kepedulian terhadap perjuangan rakyat Palestina,” ujar Aef.

Muqoddam Cholil menegaskan, jika sebelum Intifadhah III, yang takut itu hanya orang Palestina saja. Karena selalu dibom, di tangkap dan diculik. Kini, terjadi perimbangan ketakutan. Mereka takut, pejuang Palestina sudah bisa membuat roket Qossam I, II, dan III. Roket itu dilemparkan sejauh 15 km keluar dari area Gaza. Hampir satu juta orang-orang Zionis Israel lari ketakutan karena Roket Qassam di perbatasan Gaza.

….Selama enam bulan gencatan senjata, tentara Zionis Israel terus saja membunuh, menembaki anak-anak dan orang tua,  setiap hari Apa gunanya melakukan perjanjian yang disertai pengkhitanan-pengkhianatan oleh Israel….

“Sebab gengsi, Israel kemudian meminta kepada orang Palestina, melalui Mesir. Lalu terjadilah gencatan senjata selama enam bulan. Namun perjanjian itu tidak bisa dipegang oleh Israel. Seperti itulah watak Yahudi yang selalu mengkhianati perjanjian. Rasulullah SAW bahkan hendak dibunuh oleh kaum Yahudi,” ungkap Muqoddam

Selama enam bulan gencatan senjata, lanjut Muqaddam, tentara Zionis Israel terus saja membunuh, menembaki anak-anak, orang tua,  setiap hari. Apa gunanya melakukan perjanjian-perjanjian yang disertai pengkhitanan-pengkhianatan oleh Israel.

Mitos Kekuatan Tentara Israel

Muqaddam mengatakan, dalam Perang Al-Furqon selama 22 hari, Zionis Israel berkekuatan 70 ribu tentara bersenjata lengkap dengan tank, panser-nya, pesawat dan helikopternya, tak bisa mengalahkan pejuang Palestina yang hanya berjumlah 12 ribu saja. Dengan semangat Islam dan tekad tidak mau dijajah, membuat Israel frustasi. Ternyata kekuatan Israel yang katanya memiliki tentara terkuat di dunia hanyalah mitos saja. Mereka dikalahkan oleh pejuang Palestina yang hanya 12 ribu.

“Buktinya, banyak tentara Israel ada memakai pampers karena tak berani keluar dari tank-nya. Ketahuilah, sesungguhnya orang Yahudi itu adalah bangsa yang pengecut. Mereka hanya memerangi umat Islam di balik tembok dan tank-tank mereka. Tentara Israel hanya berani, jika  umat Islam tidak melawan dan tidak punya senjata,” jelasnya.

….Tentara Israel yang katanya terkuat di dunia hanyalah mitos saja. 70 ribu tentara Israel dikalahkan oleh pejuang Palestina yang hanya 12 ribu. Banyak tentara Israel memakai pampers karena tak berani keluar dari tank-nya….

Perlu diketahui, Ada lima alasan Zionis Israel memerangi rakyat Palestina, di antaranya: ingin membunuh seluruh pemimpin Palestina yang ada di Gaza, ingin menyelamatkan satu tentaranya yang ditawan Palestina. “Aneh, seluruh dunia mengecam bangsa Palestina yang hanya menawan satu orang tentara Israel saja. Sementara ribuan pejuang Palestina yang dipenjarakan oleh Israel, dunia tidak ada yang mengecamnya. Ini tidak adil.”

Selanjutnya, Zionis Israel ingin menghentikan roket-roket yang selalu dilemparkan kepada mereka. Zionis Israel juga hendak  mengembalikan pemerintah Gaza di bawah kontrol resmi pemerintahan antek-antek mereka di Tepi Barat, tapi gagal total.

Untuk melawan pejuang Palestina, Zionis Israel menggunakan segala cara. Israel dibantu AS lewat Yunani, dengan menggunakan bom pospor, hingga masuk ke dalam banker-banker. Tujuannya ingin menghabiskan sebanyak-banyaknya rakyat Palestina, tapi Allah masih melindunginya. Zionis Israel membuat makar dan tipu daya, tapi makar Allah jauh lebih dahsyat.

“Kegagalan Zionis Israel untuk mewujudkan cita-citanya, membuat Israel hendak membuat perang kembali. Yang pasti, umat Islam akan menghadapinya dengan perlawanan dengan lebih keras lagi,” kata Ketua KNRP bersemangat.

Muqaddam berharap, semangat perjuangan untuk mengembalikan Masjid al Aqsha harus terus tertanam dalam jiwa umat Islam di seluruh dunia. Khususnya para pemuda Islam. Sebab Masjid Al-Aqsha adalah amanah. “Cita-cita untuk merebut kembali Al Aqsa tak boleh terhenti sampai hari kiamat. Kita doakan, semoga bangsa Palestina segera mendapatkan kemerdekaan, dan lepas dari penjajahan bangsa Zionis Israel,” tukasnya. [Desastian/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version