JAKARTA (voa-islam.com) – Curhat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal gaji presiden yang tidak naik selama 7 tahun menuai kritik tajam. Pengamat Politik LIPI, Ikrar Nusa Bakti mengatakan SBY seharusnya tidak mencalonkan diri lagi sebagai presiden bila tahu gajinya tidak naik.
“Kalau dia tahu gajinya tidak akan naik, mengapa nyalon lagi?” kritik Ikrar usai diskusi Polemik di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/1/2011).
Menurut Ikrar, ini bukan kali pertama SBY curhat soal gajinya. Sikap seperti itu tak pantas ditunjukkan oleh seorang pemimpin negara. Menurutnya, hal itu bisa menjadi contoh perilaku negatif yang tidak baik bagi masyarakat.
Ditambahkan Ikrar, sikap presiden yang mengeluhkan gajinya yang tak kunjung naik, tak dilakukan institusi lain, yang gajinya tak kunjung naik.
“Seharusnya dia sadar, nasib dia itu sudah jauh lebih baik dibanding orang-orang lain di negeri ini,” tandasnya. “Bagaimana dengan institusi lain? Gaji saya sebagai peneliti dengan golongan IV E, dengan masa kerja 27 tahun, gaji saya hanya Rp 4,7 juta. Gaji presiden 15 kali lipat. Tapi saya tidak pernah ngeluh soal itu,” lanjutnya.
....Seharusnya dia sadar, nasib dia itu sudah jauh lebih baik dibanding orang-orang lain di negeri ini....
Menurut Ikrar, tak seharusnya presiden mengeluhkan gajinya saat menyampaikan renumerasi bagi TNI/Polri. Pasalnya, gaji yang dibawa pulang TNI/Polri itu harus dipotong dengan kebutuhan sehari-hari.
“Seorang jenderal polisi, take home pay-nya mungkin sekitar Rp15 juta. Tapi, dia kan harus membiayai rumah tangganya. Kalau presiden, urusan rumah tangganya sudah dibiayai. Bahkan dana taksis mencapai Rp2 miliar,” tutupnya.
Sekadar diketahui, gaji SBY sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara dan Lembaga Kepresidenan (RKAKL) 2006 sekira Rp62 juta dan dana taktis mencapai Rp2 miliar.
Seperti diberitakan voa-islam sebelumnya, dalam pidato penutupan Rapim TNI/Polri 2011 di Jakarta, Jumat (21/1/2011), Presiden SBY curhat soal gajinya yang tak kunjung naik dalam kurun waktu tujuh tahun. “Sampaikan, ini tahun ketujuh, gaji presiden belum naik. Tapi saya ingin semua dapat kelayakan gaji,” ujarnya.
....Dibandingkan gaji pemimpin negara lain, besarnya gaji presiden di Indonesia lebih tinggi 12 kali dari gaji PM Cina dan lebih tinggi 30 kali dari gaji PM India....
Curhat Presiden itu cukup mengagetkan, karena menurut majalah bergengsi asal Inggris, The Economist, gaji presiden di Indonesia adalah gaji dengan kesenjangan tertinggi ketiga dari 22 negara yang disurvei tahun lalu. Dibandingkan gaji pemimpin negara lain, besarnya gaji presiden di Indonesia lebih tinggi 12 kali dari gaji PM Cina dan lebih tinggi 30 kali dari gaji PM India. [silum/dbs]
Baca berita terkait: