JAKARTA (voa-islam.com) – Keluhan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal gajinya yang tak pernah naik selama tujuh tahun disambut dengan gerakan pengumpulan koin untuk menaikkan gaji presiden. Benarkah?
Bak gayung bersambut. Keluhan soal gaji presiden yang tidak naik selama 7 tahun menuai bermacam reaksi dari publik. Selain kritik tajam dari para politisi dan pakar komunikasi, keluhan SBY ditanggapi lain oleh rakyat di jagat maya.
Para facebooker memahami pernyataan Presiden SBY sebagai ungkapan minta naik gaji, sehingga di situs jejaring pertemanan Facebook muncul berbagai gerakan moral untuk mengumpulkan koin yang akan disumbangkan untuk menaikkan gaji presiden. Salah satunya adalah group “Coin for President” yang dilaunching Defiyan Cori pada hari Jum'at, (21/1/2011). Dalam pesan pertamanya, Devian menyatakan, group itu dibuat sebagai ‘solidaritas’ terhadap keluhan Presiden SBY soal gajinya yang belum pernah naik dalam kurun waktu 7 tahun.
....Mari bersama-sama kita galang dana untuk membantu Saudara Susilo Bambang Yudhoyono untuk memenuhi permintaan kenaikan gajinya....,
"Mari bersama-sama kita galang dana untuk membantu Saudara Soesilo Bambang Yudhoyono yang saat ini kebetulan menjadi Presiden RI untuk memenuhi permintaan kenaikan gajinya supaya meningkatkan kesejahteraannya dan keluar dari kemiskinan di tengah rakyat Indonesia yang kaya raya melalui COIN for PRESIDENT!" tulis Defiyan, sang empunya group. "Ya kita kasihan lihat Presiden kekurangan gaji kan," tambahnya.
Selain itu, muncul pula gerakan “Koin Untuk Presiden SBY” di Facebook. Gerakan “Koin Untuk Presiden SBY” ini mengingatkan kita pada “Koin Peduli Prita”. Prita merupakan ibu dua anak, mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional Alam Sutera.
Jika “Koin Peduli Prita” dibuat untuk membantu Prita yang harus membayar denda Rp204 juta kepada RS Omni. Bagaimana dengan “Koin Untuk Presiden SBY”? Kabarnya, gerakan tersebut untuk membantu Presiden SBY yang mengeluh gajinya tidak naik selama tujuh tahun.
Aksi serupa juga muncul di Blackberry Messenger (BBM) dengan nama gerakan “Sayang SBY” dengan mengumpulkan Koin Rp100 untuk membantu keluh kesah SBY soal gajinya yang belum naik selama tujuh tahun.
“Senin Tgl 24 Januari 2011 Tempat Bundaran Hotel Indonesia. sebagai warga negara kita yang dipilih rakyat sedang mengalami kesusahan. Saatnya kita sebagai rakyat membantu kesulitan beliau dengan menyumbangkan koin cinta SBY Rp 100,” katanya di BBM.
Meski gerakan koin untuk menaikkan gaji presiden ini sangat marak, namun tak jelas apakah ini sungguhan atau sekedar bentuk sindiran dari masyarakat melalui sejumlah situs jejaring sosial.
Sekadar diketahui, gaji SBY sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara dan Lembaga Kepresidenan (RKAKL) 2006 sekira Rp 62 juta dan dana taktis mencapai Rp2 miliar.
Seperti diberitakan voa-islam sebelumnya, dalam pidato penutupan Rapim TNI/Polri 2011 di Jakarta, Jumat (21/1/2011), Presiden SBY curhat soal gajinya yang tak kunjung naik dalam kurun waktu tujuh tahun. “Sampaikan, ini tahun ketujuh, gaji presiden belum naik. Tapi saya ingin semua dapat kelayakan gaji,” ujarnya.
....Dibandingkan gaji pemimpin negara lain, besarnya gaji presiden di Indonesia lebih tinggi 12 kali dari gaji PM Cina dan lebih tinggi 30 kali dari gaji PM India....
Curhat Presiden itu cukup mengagetkan, karena menurut majalah bergengsi asal Inggris, The Economist, gaji presiden di Indonesia adalah gaji dengan kesenjangan tertinggi ketiga dari 22 negara yang disurvei tahun lalu. Dibandingkan gaji pemimpin negara lain, besarnya gaji presiden di Indonesia lebih tinggi 12 kali dari gaji PM Cina dan lebih tinggi 30 kali dari gaji PM India. [silum/dbs]