View Full Version
Senin, 24 Jan 2011

Indonesia Dililit Problem Lingkaran Setan, Syariah dan Khilafah Solusinya!

JAKARTA (voa-islam.com) – Indonesia telah gagal segala hal, bahkan melawan seorang Gayus pun pemerintah tak berdaya. Negeri ini akan terus berputar dalam lingkaran setan masalah, selama sistem kapitalisme yang menjadi biang masalah ini tidak diganti dengan syariah dan khilafah Islam.

Spanduk bertuliskan “Negara Gagal, Selamatkan dengan Khilafah” dibentangkan persis di depan Istana Negara sebagai pembatas antara 10 ribu massa Hizbut Tahrir Indonesia dan umat Islam yang sedang aksi dengan jalan yang dilintasi kendaraan bermotor, Ahad (23/1) di Jakarta.

Tak puas dengan spanduk, masa pun mengacung-acungkan berbagai poster yang menunjukkan raport merah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Beberapa di antaranya berbunyi, “Anggaran Pilkada Rp 4 Trilyun, 177 dari 244 Kepala Daerah tersangka/terpidana korupsi”; “1,6 trilyun untuk Pembangunan Gedung DPR, 4,1 juta balita mengalami gizi buruk;” dan “Pornografi dan Pornoaksi Marak, Kualitas Pendidikan yang Buruk.”

Meski melibatkan ribuan massa, aksi damai HTI itu tidak membuat macet jalanan. Hanya saja puluhan pengguna sepeda yang ingin masuk ke Monas sempat berhenti karena menunggu massa yang masih memenuhi area depan Monas.

Fakta yang terjadi sekarang ini adalah negara telah gagal. “Gagal di semua hal!” ujar Ketua DPP HTI, Ustadz Rokhmat S Labib kepada voa-islam.com di sela-sela aksi. Gagal di bidang ekonomi, hukum, bahkan melawan seorang Gayus pun pemerintah tak berdaya.

....Negeri ini akan terus berputar dalam lingkaran setan masalah, selama kapitalisme, sistem yang menjadi biangnya ini tidak diganti dengan syariah Islam....

Negeri ini akan terus berputar dalam lingkaran setan masalah dan akan selalu gagal mengatasi masalah, selama kapitalisme, sistem yang menjadi biang penyebabnya lingkaran setan masalah ini tidak diganti dengan syariah Islam.

Ketika dijajah Belanda, rakyat menderita. Datanglah Jepang, mengaku sebagai saudara tua dan akan memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda. Muncullah semangat adanya perubahan di tengah masyarakat. Tetapi begitu Jepang menjajah, rakyat lebih menderita lagi.

Saat itu ada yang berfikir lebih enak dijajah Belanda daripada dijajah Jepang. “Andai saja tidak ada umat yang berpikiran lain yakni  ingin merdeka, mereka tetap saja akan berputar dalam lingkaran penjajahan,” ujar Rokhmat.

Begitu juga yang harus dilakukan rakyat sekarang, ketika rezim Soekarno gagal, ganti rezim Soeharto, gagal pula. Maka reformasi memberikan harapan, tetapi rezim SBY gagal pula. Nah, saat ini sebagian rakyat ada juga yang berpikir lebih enak rezim Soeharto daripada rezim SBY.

Jika hanya melakukan reformasi dengan mengganti rezim, maka negeri ini akan gagal terus . Tanpa pergantian sistem, maka negeri ini akan terus berkubang dalam lingkaran setan masalah. “Maka umat harus punya pikiran lain, yakni mengganti sistem tersebut dengan syariah dan khilafah!” tegas Rokhmat.  [Abu Fadhilah]


latestnews

View Full Version