JAKARTA (voa-islam.com) – Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengkritik pemerintah dan negara gagal dalam segala hal. Terhadap seorang Gayus saja pemerintah tak berdaya.
Menyikapi kegagalan negara itu, HTI melakukan kritik terhadap pemerintah dengan menggelar aksi damai di depan Istana Negara, Ahad (23/1/2011). Dalam aksi yang diikuti sepuluh ribuan massa itu, HTI mengusung tema “Negara Gagal, Selamatkan dengan Khilafah.” Tema ini dituangkan dalam spanduk raksasa yang dibentangkan persis di depan Istana Negara.
Menilik berbagai persoalan aktual, baik di lapangan ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum maupun ideologi dan agama, HTI menilai negara telah gagal menjalankan tugas pokok dan fungsi yang fundamental. Enam kegagalan fundamental negara itu, antara lain: gagal menyejahterakan rakyat; gagal melindungi moralitas rakyat; gagal melindungi kekayaan rakyat; gagal memberantas korupsi dan mafia hukum; Gagal membawa rakyat kepada jalan yang diridhai Allah; dan gagal melindungi aqidah umat, terbukti dengan merebaknya 250 aliran sesat.
Salah seorang Ketua DPP HTI, Ustadz Rokhmat S Labib membeberkan fakta-fakta kegagalan negara. “Fakta yang terjadi sekarang ini adalah negara telah gagal. Gagal di semua hal!” ujar Rokhmat kepada voa-islam.com di sela-sela aksi.
Kegagalan negara, menurut Rokhmat, sangat mencolok karena negara tak berdaya menghadapi seorang Gayus.
....Presiden berkata bahwa negara tidak boleh kalah kepada kelompok teroris, tetapi sekarang, hanya seorang Gayus saja negara sudah kalah....
“Gagal di bidang ekonomi dan hukum, bahkan melawan seorang Gayus pun pemerintah tak berdaya. Padahal beberapa bulan lalu, presiden berkata bahwa negara tidak boleh kalah kepada kelompok teroris, tetapi sekarang, hanya seorang Gayus saja negara sudah kalah,” tegasnya.
Itu menunjukkan betapa rapuhnya negara ini. “Oleh karena itu negara ini telah gagal, dan yang paling utama adalah gagal mendapatkan ridha Allah SWT,” ungkap Rokhmat.
Negeri ini akan terus berputar dalam lingkaran setan masalah dan akan selalu gagal mengatasi masalah, selama kapitalisme, sistem yang menjadi biang penyebabnya lingkaran setan masalah ini tidak diganti dengan syariah Islam.
....Negeri ini akan terus berputar dalam lingkaran setan, selama kapitalisme yang menjadi biangnya tidak diganti dengan syariah Islam....
Jika hanya melakukan reformasi dengan mengganti rezim, maka negeri ini akan gagal terus. Tanpa pergantian sistem, maka negeri ini akan terus berkubang dalam lingkaran setan masalah. “Maka umat harus punya pikiran lain, yakni mengganti sistem tersebut dengan syariah dan khilafah!” tegas Rokhmat. [Abu Fadhilah]