View Full Version
Rabu, 26 Jan 2011

Kabar Gembira, IIRO Akan Operasi Katarak 5000 Pasien Tahun 2011

JAKARTA (voa-islam.com) – International Islamic Relief Organizations (IIRO), sebuah lembaga donor kemanusiaan yang bernaung di bawah Liga Muslim Dunia (Muslim World League) menyelenggarakan operasi mata untuk penderita katarak. Sekitar lima ratus peserta dari kalangan tidak mampu (dhuafa) mengikuti kegiatan yang dilakukan sebanyak tiga tahap ini. Para pasien berasal dari keluarga tidak mampu atau fakir miskin.  

Tahap ketiga berlangsung pada Sabtu, 22 Januari 2011 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat, dengan diikuti sekitar 70 pasien. Sejak pukul tujuh pagi, para pasien yang datang dari berbagai wilayah di Jakarta dan sekitarnya sudah memadati ruang operasi Departemen Mata RSCM. Acara ini terwujud lewat kerja sama antara IIRO dan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI). Tahap pertama dari program ini dilakukan beberapa waktu lalu, dengan dibuka oleh Yang Mulia Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia H.E. Mr. Abdulrahman Al-Khayyath.

Di sela-sela acara, Direktur IIRO Indonesia Fahd Al-Harbi menyempatkan diri datang berkunjung dan berbincang-bincang dengan pasien. Mereka menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada IIRO atas bantuannya. “Terima kasih, Pak. Alhamdulillah, kami dapat mengikuti operasi katarak dengan gratis,” tutur Ibu Fatimah, salah seorang pasien penderita katarak asal Kebon Jeruk, Jakarta.  

Mengapa IIRO memilih operasi katarak? “Semua orang tahu tentang pentingnya mata. Jika orang tak bisa melihat, tentu dia akan sulit berbuat,” papar Al-Harbi saat ditemui wartawan di sela-sela acara. Meski program ini baru diselenggarakan di Jakarta, dirinya berharap acara seperti ini dapat diselenggarakan juga di berbagai daerah di Indonesia, sehingga bisa dimanfaatkan secara lebih luas lagi. Tahun ini, IIRO menargetkan dapat membiayai operasi katarak untuk 5000 pasien. 

Karno, salah seorang pasien, mengaku bersyukur dengan adanya operasi katarak gratis ini. Ini adalah operasi katarak yang kedua kalinya bagi Karno. Lelaki 68 tahun ini pernah menjalani operasi katarak pada 1993 lalu. “Saat itu penglihatan saya tidak jelas dan kabur. Saya tidak bisa melihat dengan jelas, dan kadang mata saya terasa sakit. Setelah operasi waktu itu memang sembuh, tapi kini kumat lagi,” tuturnya. Warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat ini berharap operasi yang kedua dapat menyembuhkan penyakit yang dideritanya.

IIRO merupakan sebuah lembaga Islam untuk donor sosial dan kemanusiaan yang berpusat di Jeddah. Lembaga yang membuka kantornya di Indonesia sejak tahun 1990 ini bergerak dalam berbagai bidang sosial, seperti pembangunan masjid, panti asuhan, santunan anak yatim, pembangunan sumur, santunan kaum fakir miskin, dan lainnya. “Acara ini terselenggara sebagai bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah dan rakyat Arab Saudi terhadap saudara mereka sesama Muslim di Indonesia, terutama di bidang kesehatan,” ujar Al-Harbi kepada pers.

Dirasakan pula terdapat kesenjangan informasi di tengah masyarakat, sehingga masih banyak penderita katarak dari kalangan dhuafa yang belum mendapatkan informasi tentang adanya layanan gratis ini. Padahal, kegiatan sosial ini diharapkan dapat meringankan beban kaum fakir miskin.  [taz, ganna]


latestnews

View Full Version