View Full Version
Rabu, 02 Feb 2011

Lebay, Polisi Akan Usut Inisiator 'Gerakan Koin untuk SBY'

JAKARTA (voa-islam.com) - Rencana anggota komisi III partai Demokrat Ruhut Sitompul yang akan melaporkan anggota DPR yang menjadi inisiator kampanye Koin Untuk Presiden ke polisi langsung direspon oleh pihak kepolisian.

Kadivhumas Mabes Polri Irjen Polisi Anton Bahrul Alam mengatakan polisi siap menindaklanjuti setiap laporan dari masyarakat termasuk jika yang dilaporkan anggota DPR juga.

"Polri selalu siap, siapapun mau melapor. Polri siap (tindaklanjuti)," ujar Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Rabu (2/2/2011).

"Iya, semua orang kan sama kedudukannya di depan hukumnya," jelasnya.

Diketahui sejumlah politisi melakukan aksi pengumpulan koin untuk presiden saat rapat kerja Komisi III dengan Kapolri, 25 Januari 2011. Hal itu menyusul curhat presiden kalau gajinya tak kunjung naik selama 7 tahun. PD sudah melaporkan tindakan koin ini ke BK.

Ruhut menilai, PD tersinggung dengan aksi sejumlah politisi yang dinilai melecehkan SBY sebagai simbol negara. Menurut Ruhut, penggalangan koin untuk presiden di Komisi III lalu adalah bentuk tindak pidana.

..Itu sama saja menghina simbol negara. Pak Presiden kita itu baik malah dihina, itu pidana..

"Itu sama saja menghina simbol negara. Pak Presiden kita itu baik malah dihina, itu pidana," terang mantan pengacara kawakan ini.

Tidak hanya Ruhut, Putra Presiden SBY, yang juga Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau atau Ibas. menilai tindakan penggalangan koin untuk Presiden sebagai bentuk penghinaan simbol negara.

"Opini yang berkembang saat ini sudah jauh di luar konteks. Substansi pernyataan presiden bukan masalah kenaikan gaji melainkan cara presiden memotivasi TNI dan Polri untuk meningkatkan kinerjanya. Kontroversi yang berkembang sudah salah arah," kata Ibas.

Pihak istana presiden pun sudah menegaskan bahwa tindakan itu merupakan bagian dari melecehkan kepala negara yang sama saja menghina simbol negara. "Sedang dipikirkan apa perlu ditindaklanjuti atau tidak. Tapi yang pasti patut diselesalkan. Lebih jelas, tindakan ini tidak ada manfaatnya, kalau tidak boleh disebut tindakan yang kurang waras," ujar Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha.

..Lebay (berlebihan) istilahnya. klo sampai pemerintah maupun partai domokrat lalu menanggapi hal itu dengan melaporkan ke polisi..

Berlebihan

Sementara itu menanggapi pernyataan beberapa pihak yang akan melaporkan aksi kumpul koin untuk SBY ke polisi, pengamat Politik The Indonesian Institute Abdul Rohim Ghozali menilai hal itu berlebihan.

"Lebay (berlebihan) istilahnya. klo sampai pemerintah maupun partai domokrat lalu menanggapi hal itu dengan melaporkan ke polisi. tidak usahlah di tanggapi," kata  Abdul Rohim Ghozali.

Menurut Rohim, tidak ada yang perlu ditanggapi dari aksi anggota DPR RI karena sebenarnya tidak ada satupun yang dirugikan atau diuntungkan.

Sebaliknya, kata dia, pemerintah harus melihat bahwa ini hanya aksi menyampaikan pendapat yang tujuannya menyindir agar para staff presiden ke depan bisa bekerja lebih baik.

"Yaitu memberi masukan bahwa tidak harus presiden mengungkapkan semua dalam pernyataannya sesuatu yang tidak berguna atau tidak penting dan justru akan lebih menyakiti hati rakyat. Itu kan sindiran saja, kenapa presiden mengeluh soal gaji yang tidak naik, di sisi lain kehidupan rakyatnya juga belum sejahtera," pungkasnya. (aa/dbs)


latestnews

View Full Version