PANDEGLANG (voa-islam.com) — Tiga orang tewas dalam bentrokan jemaat Ahmadiyah melawan warga Cikeusik. Salah satu korbannya bernama Mulyadi.
Humas Pengurus Besar Jemaah Ahmadiyah Indonesia, Mubarik Ahmad mengungkapkan saat ini tercatat tiga jemaah Ahmadiyah yang tewas dalam penyerangan di Kecamatan Cikeusik Pandeglang Banten.
“Ini data yang saya terima sampai sore ini, sebelumnya ada yang menyatakan enam, lalu turun jadi empat dan kemudian tiga,” kata Mubarik, Minggu (6/2/2011).
Tiga orang yang tewas itu adalah, Mulyadi, Tarno dan Roni. Keduanya diakui memang anggota jemaah Ahmadiyah. “Tarno dan Mulyadi adalah kakak beradik dari Parman yang merupakan Mubaligh Ahmadiyah di Cikeusik,” kata Mubarik.
Data tewasnya tiga warga jemaat Ahmadiyah ini sesuai dengan pernyataan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto usai rapat koordinasi dengan jajaran Kementerian Polhukam, Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama di Kantor Polhukam, Minggu malam.
“Polisi segera mencari dan mengusut secara tuntas tindakan kekerasan ini yang mengakibatkan tiga korban meninggal ini dan enam luka berat,” ujar Djoko.
Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Mabes Polri, Kombes Boy Rafli Amar, mengatakan, tiga orang tewas dan empat orang luka. Saat ini, seluruh korban dibawa ke RS Malimping, Pandeglang.
....Jemaat Ahmadiyah telah diimbau agar membubarkan diri, namun tetap bandel melanggar aturan SKB 3 Menteri dengan menyebarkan ajaran Ahmadiyah....
Diberitakan voa-islam dotcom sebelumnya, Lukman, tokoh warga Cikeusik menjelaskan bahwa dalam bentrokan tersebut terdapat enam korban tewas dari jemaat Ahmadiyah yang semuanya berasal dari luar daerah Cikeusik. Sedangkan dari warga Cikeusik, satu orang menderita luka serius pada tangan kanannya yang nyaris putus dibacok jemaat Ahmadiyah.
Menurut Kapolres Pandeglang AKBP Alex Fauzy Rasyad, Bentrokan di Desa Umbulan di Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten pada Ahad pagi (6/2/2011) itu tersebut dipicu oleh sikap para anggota jemaah Ahmadiyah yang mengeluarkan pernyataan provokatif bernada menantang kepada warga setempat.
....seorang anggota Jemaat Ahmadiyah membacok lengan kanan Sarta hingga nyaris putus. Pembacokan inilah yang memicu bentrokan. Warga marah karena melihat lengan kanan Sarta nyaris putus....
Jemaat Ahmadiyah telah diimbau agar membubarkan diri, namun tetap bandel melanggar aturan SKB 3 Menteri dengan menyebarkan ajaran Ahmadiyah. Para tokoh dan warga Cikeusik pun mendatangi markas jemaat Ahmadiyah dengan maksud ingin memberikan teguran. Saat massa tiba, puluhan Jemaat Ahmadiyah yang berada di rumah markas Ahmadiyah sudah siap dan mereka membawa berbagai jenis senjata tajam seperti samurai, parang dan tombak.
Sesaat kemudian, seorang anggota Jemaat Ahmadiyah membacok lengan kanan Sarta hingga nyaris putus. Pembacokan inilah yang memicu bentrokan. Warga marah karena melihat lengan kanan Sarta nyaris putus. [taz/inl, trb]