Jakarta (Voa-Islam) Musuh Islam paling besar dan berbahaya abad ini adalah kelompok Kafir Liberal. Mereka adalah antek iblis nomor satu yang sangat membenci Islam. Sekali-kali jangan menyebut kelompok ini Islam Liberal, sebab Islam tidak berpaham liberal, dan liberal bukanlah Islam Agar tidak terjangkit virus liberal, maka kenalilah ciri-cirinya.
Demikian lembaran maklumat yang dikeluarkan Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (DPP-FPI) saat menggelar Maulid Nabi Muhammad Saw, 15 Februari 2011 (12 Rabi’ul Awwal 1432 H).
Bukan rahasia umum lagi, jika kelompok liberal di Indonesia senantiasa menolak segala bentuk Formalisasi Syariat Islam, bahkan mereka selalu membela berbagai kebatilan dan kemunkaran, seperti pornografi, pornoaksi, legalisasi judi, legitimasi minuman keras, lokalisasi pelacuran, seks bebas, perkawinan sejenis, homo dan lesbi, kafir Ahmadiyah dan aliran sesat lainnya, termasuk perdukunan, penodaan agama dan pemurtadan.
Pertarungan yang haq dan batil dalam perkembangan terakhir semakin kencang saja. Terbukti, kaum liberal kerap memberi stigamatisasi kepada kelompok Islam yang istitiqomah dengan sebutan preman berjubah, anarkis, radikalis, ekstrimis dan teroris. Bahkan, dengan menggebu-gebu, kaum liberal selalu bernafsu untuk membubarkan ormas Islam yang selama ini giat memerangi kemungkaran dengan berbagai cara.
Tuduhan yang dilontarkan Setara Institut dan konco-konco liberalnya, terhadap kelompok Islam istiqomah ditunjukkan lewat laporan penelitian yang tidak valid, tidak objektif, sangat tendensius, hanya ingin menyenangkan tuannya, Amerika Serikat (USAID – lembaga donasi AS ) yang telah berbaik hati mendanai riset pesanan tersebut. Bisa ditebak, ujung-ujungnya adalah menyudutkan Islam dan mengkambinghitamkan ormas Islam tertentu.
Virus Liberal
FPI menilai liberal adalah jenis kanker pemikiran yang paling berbahaya. Liberal merupakan komplikasi dari berbagai penyakit pemikiran yang disebabkan berbagai virus yang mematikan akal dan nalar serta membunuh iman. Ada beberapa virus yang selama ini ditebar musuh Islam. Nah agar virus itu tidak terjangkit dan menyebar kemana-mana, maka kenali virus itu.
Pertama, relativisme, yaitu virus liberal yang memandang semua kebenaran relative (tidak pasti), sehingga tidak ada kebenaran mutlak, termasuk kebenaran agama. Virus ini menimbulkan penyakit pluralisme yang memandang semua agama sama dan benar. Sehingga tidak boleh suatu umat beragama mengklaim agamanya saja yang paling benar, tapi juga harus mengakui kebenaran agama lain. Penyakit ini disebut juga inklusivisme atau mulkulturaslisme. Ini adalah kanker pemikiran stadium satu.
Kedua, Skepstisisme, yaitu virus liberal yang meragukan kebenaran agama dan menolak universalitas dan komprehensivitas yang mencakup semua sektor kehidupan, sehingga agama hanya mengatur urusan ritual ibadah saja, tidak lebih. Virus ini menimbulkan penyakit sekularisme yang memisahkan urusan agama dari semua urusan negara, baik yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, industri maupun teknologi. Ini adalar kanker pemikiran stadium dua.
Ketiga, Agnostisisme, yaitu virus liberal yang melepaskan diri dari kebenaran agama dan bersikap tidak tahu menahu tentang kebenaran agama, sehingga agama tidak lagi menjadi standar ukur kebenaran. Virus ini menimbulkan penyakit Materialisme yang mengukur segala sesuatu dengan materi, termasuk mengukur kebenaran agama. Ini adalah kanker pemikiran stadium tiga.
Keempat, Atheisme, yaitu virus liberal yang menolak semua kebenaran, khususnya kebenaran agama, dan memandang Tuhan hanya sebagai Faith Identity (Identitas kepercayaan) yang menjadi mitos (takhayul) suatu agama yang harus dirumus ulang berdasarkan Rasionalitas. Virus ini menimbulkan penyakit Rasionalisme, yaitu segala sesuatu hanya diukur dengan akal semata, sehingga akal dipertuhankan. Ini adalah kanker pemikiran stadium empat.
Seorang liberal adalah orang yang pemikirannya sudah terserang keempat virus. Itulah sebabnya, kaum liberal di seluruh dunia dengan aneka sektenya memiliki karakter pemikiran yang sama, sehingga semua kelompok liberal sepakat dan bersatu dalam aneka kesesatan antara lain.
Kenali Tanda Islamphobi
Lebih lanjut, FPI mengimbau umat Islam untuk mengenai tanda-tanda kelompok Islamphobi yang selama ini berkedok penelitian untuk menyudutkan Islam. Inilah laporan menyesatkan Setara Institute cs: Pemberantasan aliran sesat disebut intoleransi, Al Qur’an sebagai pedoman dicap fundamentalisme, tafsir ulama salaf dituduh penyebab kekerasan.
Apalagi? Kasus Maluku dan Poso disebabkan radikalisme Islam, UU dan Perda Syariat lahir dianggap ancaman dan diskriminatif, penamaan organisasi dari Al Qur’an mendapat stigma radikal, Fatwa MUI, NU dan Muhammadiyah adalah justifikasi kekerasan.
Ormas Islam seperti FPI, FUI, HTI, MMI dan JAT, oleh kaum liberal disebut ormas radikal. Tuduhan lainnya adalah anggota ormas Islam difitnah sebagai preman berjubah, sedangkan murtad dan atheis dianggap kebebasan beragama. Penegakan syariat Islam disebut penyebab terorisme, ormas Islam yang mendesak bubarkan Ahmadiyah dicap intolernasi. Ciri-ciri Islam garis keras, menurut kelompok liberal adalah yang menegakkan syariat Islam, memerangi kemaksiatan, anti pemurtadan dan memberantas aliran sesat.
Karakter musuh Islam lainnya adalah menyampaikan gagasan Tuhan dan semua yang gaib hanya mitos, agama dianggap hanya produk budaya dan sejarah, semua kitab suci adalah buatan manusia, semua agama sama dan benar, iman dan kafir hanya merupakan pilihan, taat dan maksiat harus sama diberi ruang, manusia memiliki kebebasan mutlak, HAM diatas segalanya, aliran sesat hanya perbedaan penafsiran, murtad dianggap kebebasan beragama.
Musuh Islam ”Kafir liberal” yang juga harus dikenali adalah setiap orang bebas untuk mengaku nabi, poligami dituduh sebagai syariat syahwat, homo-lesbi hanya orientasi seksual biasa, perkawinan sejenis dilegalkan. Lalu syariat Islam pun dibilang bias gender, pemasung kebebasan, diskriminatif, tidak relevan, sudah kadaluarsa, harus dimodernkan, ancaman, dan agama harus dipisah dari negara.
Menjadi jelas, bahwa liberal adalah kelompok anarkis pemikiran, perusak agama dengan mengatasnamakan agama. Pengasong liberal adalah musuh syariat Islam, preman intelektual, koruptor dalil dan manipulator hujjah, serta tidak diragukan lagi sebagai antek iblis.
Itulah sebabnya, manusia liberal adalah musuh besar Islam yang paling berbahaya, jauh lebih berbahaya dari segala kemunkaran dan kesesatan yang ada. Genderang perang antara haq dan batil sudah dimulai. Inilah perang abadi yang tidak akan pernah berhenti sampai hari kiamat. Maka kenalilah musuh Islam, tandai ciri-cirinya, agar umat Islam, tidak ikut-ikutan munafiq dan menjadi bagian dari mereka: kafir liberal. (Desastian)