View Full Version
Rabu, 16 Feb 2011

Malunya Mengaji Naik Motor Tak Berhelm

Jakarta (voa-islam.com) - Menimba ilmu dengan menghadiri pengajian jelas perbuatan terpuji. Namun bila jamaah lantas berkonvoi memenuhi jalanan, ugal-ugalan dan tanpa helm, tentu memprihatinkan. Selain membahayakan diri sendiri, juga orang yang melintas disekitarnya. Namun bukan hanya helm, kita mesti tunjukan bahwa orang islam lebih tertib. Seperti tidak melewati garis di lampu merah, menunggu lampu hijau baru jalan, menyebrang lewat zebracross, putar arah ditempat semestinya.

Potret ini sering kita lihat pada sebagian umat Islam yang bersepeda motor. Ironisnya memakai atribut islam namun tidak sigap keselamatan. Gaptektual alias gagap Intelektual kah?

Seharusnya umat islam yang kebanyakan dari kalangan ABABIL alias ABG Labil ini memiliki rasa malu dan berbudaya luhur karena tempat yang ditujunya adalah tempat mengaji atau tabligh, tempat dimana keagungan Islam diperdengarkan kepada umat.

Umat Islam seharusnya malu karena akan menjadi contoh keluhuran moral dan tata krama yang mulia, bukannya mencontohkan perilaku yang tidak pantas dilakukan.

عَنْ أَبِي مَسْعُوْدٍ عُقْبَةَ بِنْ عَمْرٍو الأَنْصَارِي الْبَدْرِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ

[رواه البخاري ]

Dari Abu Mas’ud ‘Uqbah bin ‘Amr Al Anshari Al Badri radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya di antara ucapan kenabian yang pertama kali ditemui manusia adalah jika engkau tidak merasa malu, maka berbuatlah semaumu.” (HR. Bukhari. Shahih dikeluarkan oleh Al Bukhari di dalam [Ahaditsul Anbiyaa’/3483/Fath])

Dalam hadits ini, menunjukkan ancaman. Seakan Rasulullah bersabda, “Jika kalian tidak memiliki rasa malu maka lakukanlah sekehendakmu, dan Allah swt akan memberimu siksa yang sedih. Perintah seperti ini juga terdapat dalam Al-Qur’an, “Berbuatlah sesuka hati kalian.” (QS.Fushilat : 41)

Bahkan, sejak 2010 lalu MUI telah menghimbau jamaah pengajian untuk menttaati aturan lalu lintas saat konvoi. Dalam keterangannya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung seruan pihak kepolisian agar jamaah pengajian yang biasa berkonvoi di jalanan Ibukota menaati peraturan lalu lintas. Itu semua dilakukan untuk keselamatan pengendara.

"Kita mengimbau umat Islam mematuhi peraturan. Peraturan dibuat untuk kemaslahatan, itu mencegah terjadinya bahaya. Dan ini sesuai syariah," kata Ketua MUI Ma'ruf Amin

Ma'ruf mencontohkan penggunaan helm bagi pengendara roda dua. Sebaiknya para jamaah memakainya untuk keselamatan diri sendiri dan tidak ugal-ugalan yang dapat mengganggu kenyamanan pengendara yang lain.

الحَياَءُ شُعْبَةٌ منَ شُعَب الإيْمَان (البخاري و مسلم)

Malu itu bagian dari keimanan

Mulai saat ini, Tertib dijalan dan tertib di pengajian Ya, karena malu juga sebagian dari iman lhoo... Akuurr Yaa [voa-islam/d5vn2]


latestnews

View Full Version