Jakarta (voa-islam) – Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengecam pemimpin dictator Libya Muammar Qaddafi yang telah melakukan pembantaian terhadap rakyatnya sendiri. HTI juga mengecam agresor Amerika Serikat (AS) dan sekutunya yang memborbardir Libya dengan dalih menolong rakyat Libya dari diktator Qaddafi.
Kecaman itu diserukan HTI dalam aksi unjuk rasa di Bunderan HI, Senin (28/3/2011). HTI juga menuntut agar Qaddafi lengser dari tahtanya sebagai Presiden Libya. Diktator Libya itu tahu bahwa masyarakat tidak lagi menginginkannya. Inggris yang dahulu mengantarkan Qaddafi ke kursi pemerintahan selam 40 tahun, kini telah mencampakkannya.
Negara-negara Barat memanfaatkan kelemahan para penguasa kaum Muslim, khususnya Mesir dan Aljazair dengan dalih menyelamatkan rakyat Libya dari pembantaian Qaddafi bersama kaki tangannya.
Dalam orasinya, Sekretaris Jubir HTI Rony Ruslan menegaskan, Qaddafi adalah pemimpin diktator yang zalm dan fasik. Karena itu Qaddafi harus digulingkan, kediktatorannya harus dihancurkan. ”Seharusnya Qadafi mundur. Tapi ia lebih memilih berakhir di atas bangkai kaum muslim di Libya dan mengundang intervensi musuh-musuh kaum Muslim,” ujarnya.
Qaddafi dengan pembantaian berdarahnya, membuka ruang bagi intervensi militer Barat di Libya. Ironisnya, para penguasa Arab, bahkan seluruh penguasa di negeri-negeri Islam, ikut andil dalam kejahatan tersebut dengan tidak menolong Libya menghadapi diktator Qaddafi.
HTI mendesak agar penguasa Mesir menggerakkan pasukannya ke Libya untuk menyelamatkan Libya dari diktator Qaddafi dan intervensi militer Barat. Seharusnya mereka menolong Libya, sehingga kediktatoran dapat dihancurkan dan intervensi negara-negara Barat di negeri kaum Muslim dapat dicegah. Sungguh ini benar-benar tragedi ketiga, dimana kaum muslim memasukkan ke dalam rumah-rumah mereka ”ular berbisa” untuk mengatasi bahaya. ● Desastian